Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta memberikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama jajaran TNI untuk ikut membangun dan menggerakkan sektor pertanian dalam mempercepat terwujudnya swasembada pangan.
"Swasembada pangan, khususnya padi, jagung dan kedelai diharapkan bisa secepatnya dapat terwujud di Bali," kata Wagub Ketut Sudikerta di Denpasar, Minggu.
Ia sebelumnya membuka Rapat Koordinasi Peningkatan Kesehatan Pangan Se-Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur di Makorem 163 Wirasatya.
Bali yang memiliki luas daratan hanya 5.636,66 Km2, di antaranya sawah 81.165 hektare dan tegalan 274.402 hektare.
Bali dengan luas lahan tersebut mampu memproduksi beras rata-rata 540.000 ton setiap tahun. Jika dibandingkan dengan proyeksi kebutuhan setahun di Pulau Dewata sebanyak 465.000 ton, sesungguhnya Bali masih mengalami surplus 75.000 ton, ujarnya.
Hanya saja, Bali masih mengalami kekurangan untuk komoditas jagung dan kedelai. Untuk itulah, Pemprov Bali masih terus melakukan berbagai upaya guna mewujudkan swasembada pangan ketiga komoditas tersebut.
Wagub Sudikerta menegaskan, upaya yang ditempuh dengan menggenjot berbagai program bidang pertanian yang meliputi pengembangan infrastuktur irigasi, penyedianan sarana produksi berupa benih, pupuk dan peralatan yang memadai.
Selain itu mengitensifkan pembinaan dan pendampingan penerapan teknologi kepada para petani.
Wagub Sudikerta menilai, kerja sama yang dibangun jajaran TNI dengan penggerak pertanian menjadi bagian penting dalam upaya mempercepat tercapainya swasembada pangan.
Ia mengharapkan kerja sama dapat berjalan efektif karena telah diperkuat dengan MoU antara Menteri Pertanian RI dan Panglima TNI.
Kerja sama itu dapat ditindaklanjuti di tingkat daerah, sehingga dengan dukungan jajaran TNI akan sangat membantu upaya Pemprov dalam mewujudkan ketersediaan pangan yang mencukupi, harap Wagub Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Swasembada pangan, khususnya padi, jagung dan kedelai diharapkan bisa secepatnya dapat terwujud di Bali," kata Wagub Ketut Sudikerta di Denpasar, Minggu.
Ia sebelumnya membuka Rapat Koordinasi Peningkatan Kesehatan Pangan Se-Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur di Makorem 163 Wirasatya.
Bali yang memiliki luas daratan hanya 5.636,66 Km2, di antaranya sawah 81.165 hektare dan tegalan 274.402 hektare.
Bali dengan luas lahan tersebut mampu memproduksi beras rata-rata 540.000 ton setiap tahun. Jika dibandingkan dengan proyeksi kebutuhan setahun di Pulau Dewata sebanyak 465.000 ton, sesungguhnya Bali masih mengalami surplus 75.000 ton, ujarnya.
Hanya saja, Bali masih mengalami kekurangan untuk komoditas jagung dan kedelai. Untuk itulah, Pemprov Bali masih terus melakukan berbagai upaya guna mewujudkan swasembada pangan ketiga komoditas tersebut.
Wagub Sudikerta menegaskan, upaya yang ditempuh dengan menggenjot berbagai program bidang pertanian yang meliputi pengembangan infrastuktur irigasi, penyedianan sarana produksi berupa benih, pupuk dan peralatan yang memadai.
Selain itu mengitensifkan pembinaan dan pendampingan penerapan teknologi kepada para petani.
Wagub Sudikerta menilai, kerja sama yang dibangun jajaran TNI dengan penggerak pertanian menjadi bagian penting dalam upaya mempercepat tercapainya swasembada pangan.
Ia mengharapkan kerja sama dapat berjalan efektif karena telah diperkuat dengan MoU antara Menteri Pertanian RI dan Panglima TNI.
Kerja sama itu dapat ditindaklanjuti di tingkat daerah, sehingga dengan dukungan jajaran TNI akan sangat membantu upaya Pemprov dalam mewujudkan ketersediaan pangan yang mencukupi, harap Wagub Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015