Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan mendukung rencana Persatuan Wartawan Indonesia untuk mendirikan sekolah jurnalistik yang nantinya dapat digunakan untuk mendidik calon wartawan agar menjadi cerdas dan profesional.

"Saya akan sangat mendukung apapun yang terkait dengan pendidikan, karena hanya dengan pendidikan bisa dibentuk manusia-manusia yang berkualitas," katanya saat menerima audiensi dari pengurus PWI Cabang Bali periode 2014-2019, di Denpasar, Jumat.

Oleh karena belum diberikan gambaran mengenai wujud dari sekolah yang akan dinamakan Sekolah Jurnalistik Indonesia itu, maka Pastika memberikan beberapa alternatif.

Menurut dia, sekolah seperti ini tidak harus diwujudkan dalam bentuk sekolah formal yang permanen, akan tetapi harus dibuat dalam bentuk kursus singkat dengan masa waktu tertentu, misalnya dua bulan, tiga bulan atau enam bulan.

"Sekolah seperti ini juga bisa didomplengkan kepada lembaga pendidikan yang sudah ada, dengan membentuk program studi sesuai dengan hasil yang diinginkan," kata Pastika.

Politeknik Negeri Bali, ucap dia, adalah salah satu perguruan tinggi yang bisa diajak kerja sama karena dunia kewartawanan bisa dimasukkan sebagai salah satu ilmu teknik, yaitu teknik jurnalistik.

"Saya ingin pendidikan jurnalistik akan mampu memberikan nilai tambah kepada para wartawan untuk menjadi jurnalis yang profesional," harapnya.

Pastika berpandangan, wartawan yang profesional akan otomatis jujur, independen dan berimbang. Di sisi lain, dia juga mengucapkan terima kasih kepada kalangan media, karena selama ini dianggap sudah sangat membantu pemerintah dalam menjalankan program-program pembangunan khususnya dalam pengentasan kemiskinan.

"Dengan adanya pemberitaan di media, pemerintah lebih cepat bisa tahu kondisi masyarakat yang sebenarnya, dan dengan cepat pula bisa dicarikan jalan keluarnya," ujarnya.

Di samping itu, media juga sudah sangat berperan mengedukasi masyarakat sehingga masyarakat Bali sekarang sudah sangat cerdas, kritis dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Mengenai program-program PWI ke depan, pihaknya juga akan sangat mendukung asalkan program-program tersebut tidak dilaksanakan secara mendadak.

Sementara itu, pimpinan rombongan yang juga Ketua PWI Cabang Bali periode 2014-2019, IGMB Dwikora Putra, menyampaikan rasa terima kasihnya karena selama ini Pemerintah Provinsi Bali sudah sangat kooporatif dengan kalangan media, dengan memberikan kebebasan kepada kalangan media untuk memberikan kritik dan saran maupun pemberitaan-pemberitaan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan pemerintah.

Dwikora juga meminta pemerintah bisa memberikan dukungannya terhadap usaha dari PWI cabang Bali untuk menjadikan organisasi ini menjadi organisasi profesi yang profesional, dengan anggota yang profesional pula.

"Selama ini masalah yang dihadapi oleh PWI adalah masih sedikitnya anggota PWI yang memiliki sertifikat Ujian Kompetensi Wartawan. Dari 400-an anggota, hanya baru 100 orang yang lulus UKW," katanya.

Masalah lain adalah belum adanya sekolah jurnalistik yang mampu menggodok dan mendidik calon-calon wartawan untuk bisa menjadi wartawan yang cerdas dan profesional seperti yang ada di daerah-daerah lain di Indonesia. Maka dari itu salah satu program yang akan diprioritaskan setelah dilantik nanti pada tanggal 23 Januari 2015 adalah mendirikan Sekolah Jurnalistik Indonesia. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015