Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali bersinergi dengan Komando Daerah Militer IX/Udayana untuk mempercepat swasembada pangan salah satunya melalui program Bali Mandara.

"Ini sangat penting bagi kita untuk melakukan sinergitas dalam memajukan ketahanan pangan. TNI sebagai bentuk kerja sama harus dilanjutkan untuk mewujudkan kemajuan sektor pertanian," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, usai menghadiri Rapat Koordinasi Peningkatan Pangan Bali, NTB dan NTT di Markas Korem 163/Wirasatya di Denpasar, Jumat.

Menurut dia, beberapa komoditas pangan di Pulau Dewata masih mengalami kekurangan meskipun ada yang mengalami surplus.

Dia menyontohkan rata-rata petani di Pulau Dewata mampu memproduksi beras sebanyak 540 ribu ton dalam setahun atau mengalami surplus dengan proyeksi kebutuhan masyarakat di Bali setahun mencapai 465 ribu ton.

"Akan tetapi surplus itu telah mengalami pelandaian sejalan dengan terus meningkatnya kebutuhan beras karena pertumbuhan penduduk," katanya.

Selain beras, produksi pangan yang masih mengalami defisit yakni produksi jagung. Dia menjelaskan bahwa rata-rata produksi jagung selama setahun di Bali mencapai 58 ribu ton dengan kebutuhan mencapai sekitar 100 ribu ton setahun.

Sedangkan kedelai total produksi per tahun mencapai 7.500 ton dengan kebutuhan masyarakat per tahunnya mencapai 15 ribu ton.

"Jagung dan kedelai ini berarti masih perlu ditingkatkan agar bisa terpenuhi sehingga tidak mengandalkan impor. Melalui program Bali Mandara sinergitas dengan Kodam Udayana sehingga kekurangan ini bisa teratasi," katanya.

Sementara itu Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro telah menadatangani pakta integritas dengan Kepala Dinas Pertanian di tiga provinsi di bawah Kodam setempat salah satunya Provinsi Bali pada 8 Januari 2015.

Pakta integritas itu untuk mengawal pelaksanaan tanam padi, distribusi bibit dan pupuk, pengadaan alat pertanian dan perbaikan alat mesin pertanian bersama dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL).

Kodam Udayana sendiri, kata dia, akan melibatkan seluruh prajurit hingga aparat terbawah yakni Bintara Pembina Desa (Bintara) untuk menyukseskan program itu.

"Kami targetkan terjadi peningkatan produksi minimal 10 persen dari tahun sebelumnya. Hitungannya sudah jelas," katanya. (DWA)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015