Denpasar (Antara Bali) - Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali-Nusa Tenggara mengampanyekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) gas atau "vehicle gas" (vigas) sebagai bahan bakar yang hemat dan ramah lingkungan.

"Ada beberapa strategi yang dilakukan, seperti kampanye kepada media untuk edukasi kepada masyarakat," kata Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali-Nusa Tenggara Novrizal Tahar di Denpasar, Selasa.

Ia mengungkapkan penggunaan BBM yang dinilai ramah lingkungan dan hemat dalam hal harga itu harus dimulai dari pengambil kebijakan salah satunya pemerintah.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan pemerintah daerah dan masyarakat mendukung program itu karena selain ekonomis juga ramah terhadap lingkungan.

Pemerintah sebelumnya telah mengeluarkan edaran terkait penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan untuk digunakan di kendaraan operasional kedinasan.

Diharapkan penggunaan BBM Vigas itu diikuti oleh kalangan swasta dan masyarakat meskipun hingga saat ini konsumsi bahan bakar gas tersebut masih tergolong minim.

Sementara itu, Sales Executive Domestic Gas Rayon VIII PT Pertamina Cabang Pemasaran Denpasar Achmad Rifqi menjelaskan bahwa Vigas memiliki sejumlah keunggulan di antaranya lebih aman, hemat dan ramah lingkungan.

Vigas, kata dia, dinilai memiliki pembakaran yang sempurna karena memiliki oktan 98-120 sehingga mampu memperpanjang umur mesin serta suara mesin lebih halus serta bebas timbal.

"Selain itu, kendaraan bisa menggunakan bahan bakar yang biasa dan Vigas sekaligus sehingga apabila gas habis tidak serta merta kendaraan akan mati tetapi secara otomatis akan beralih ke bensin," ucapnya.

Meski demikian, Pertamina di Pulau Dewata baru memiliki tiga stasiun pengisian bahan bakar gas yakni di Lukluk Mengwi dan Nusa Dua, Kabupaten Badung serta di Jalan Hayam Wuruk di Denpasar.

"Penambahan SPBU gas tergantung animo masyarakat. Jika permintaan tinggi maka kami akan menambah," katanya.

Konsumsi bahan bakar gas di Bali masih minim yakni sekitar 40 liter per hari dengan jumlah kendaraan yang baru menggunakan Vigas sebanyak 20 unit.

Untuk menggunakan Vigas itu, kendaraan harus menggunakan "konverter kit" untuk menyalurkan energi gas tersebut yang saat ini harganya mencapai sekitar Rp18 juta.

Harga per liter Vigas tersebut jauh lebih murah yakni Rp5.100 dengan target penggunaan Vigas hingga tahun 2019 mencapai 10.000 unit.(MFD)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015