Denpasar (Antara Bali) - Badan Anggaran DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan studi banding ke DPRD Bali dalam upaya lebih mengetahui struktur anggaran di Pulau Dewata.
Rombongan DPRD NTB diterima Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry dan anggota Dewan lainnya, antara lain Kadek Diana di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan struktur anggaran di Pemerintah Provinsi Bali mengedepankan program yang menyentuh kepentingan rakyat.
Sedangkan dalam penyusunan anggaran yang perlu dicermati adalah harus mengakomodir prasyarat dana pendidikan sebesar 20 persen, dana kesehatan 10 persen dan dana belanja modal 10 persen.
"Dana tersebut menjadi persyaratan setiap anggaran dalam penyusunan APBD Bali. Hal itu juga sudah menjadi pertimbangan untuk setiap penyusunan anggaran," katanya.
Kadek Diana menambahkan Bali telah memenuhi persyaratan dimaksud, melalui berbagai program inovatif yang diselenggarakan pemerintah daerah baik bedah rumah, jaminan kesehatan Bali Mandara, Gerbangsadu maupun beasiswa bagi anak kurang mampu.
"Bali telah menerapkan program yang bersentuhan dengan masyarakat seperti program bedah rumah bagi warga yang belum memiliki rumah layak huni, begitu juga beasiswa terhadap siswa kurang mampu," katanya.
Ketua Badan Anggaran DPRD NTB Aji Umar Sahid mengatakan dengan mengetahui struktur anggaran di Bali, maka pihaknya di NTB akan mencoba menerapkan penganggaran seperti di Bali.
"Studi banding ke Bali sangat penting, karena provinsi di Indonesia paling dekat adalah Bali, karena itu kami hari ini datang ke sini, sekaligus kami bersilaturahmi," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Rombongan DPRD NTB diterima Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry dan anggota Dewan lainnya, antara lain Kadek Diana di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan struktur anggaran di Pemerintah Provinsi Bali mengedepankan program yang menyentuh kepentingan rakyat.
Sedangkan dalam penyusunan anggaran yang perlu dicermati adalah harus mengakomodir prasyarat dana pendidikan sebesar 20 persen, dana kesehatan 10 persen dan dana belanja modal 10 persen.
"Dana tersebut menjadi persyaratan setiap anggaran dalam penyusunan APBD Bali. Hal itu juga sudah menjadi pertimbangan untuk setiap penyusunan anggaran," katanya.
Kadek Diana menambahkan Bali telah memenuhi persyaratan dimaksud, melalui berbagai program inovatif yang diselenggarakan pemerintah daerah baik bedah rumah, jaminan kesehatan Bali Mandara, Gerbangsadu maupun beasiswa bagi anak kurang mampu.
"Bali telah menerapkan program yang bersentuhan dengan masyarakat seperti program bedah rumah bagi warga yang belum memiliki rumah layak huni, begitu juga beasiswa terhadap siswa kurang mampu," katanya.
Ketua Badan Anggaran DPRD NTB Aji Umar Sahid mengatakan dengan mengetahui struktur anggaran di Bali, maka pihaknya di NTB akan mencoba menerapkan penganggaran seperti di Bali.
"Studi banding ke Bali sangat penting, karena provinsi di Indonesia paling dekat adalah Bali, karena itu kami hari ini datang ke sini, sekaligus kami bersilaturahmi," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015