Denpasar (Antara Bali) - Masyarakat Amerika yang melakukan perjalanan wisata ke Bali terus bertambah, mengingat kondisi keamanan dan kenyamanan yang ada mampu menjamin dan meyakinkan bagi keselamatan turis asing selama berada di daerah ini.

"Adanya pertemuan internasional dan kunjungan pemimpin dunia tempo hari juga berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat internasional terhadap kenyamanan di Bali," kata Pengamat pariwisata dan pengusaha akomodasi perhotelan, Made Arta, di Denpasar, Kamis.

Ia mencontohkan, kehadiran Presiden AS Barack Obama pada pelaksanaan KTT ASEAN ke-19 tahun 2011 dan tahun 2014 di Bali , memberikan dampak positif terhadap promosi yang luar biasa, sebab perhatian dunia saat itu tertuju pada daerah wisata Pulau Dewata.

Kondisi itu tentu akan berpengruh besar terhadap kehadiran wisatawan negeri Paman Sam untuk datang berlibur ke Pulau Dewata. Kehadiran Barack Obama beberapa kali di Bali, merupakan angin segar dan berdampak positif bagi dunia pariwisata Indonesia.

"Tidak saja terhadap pemimpin AS juga terhadap kepala-kepala negara yang sempat melawat ke Bali sangat memberikan dampak positif, terutama bagi rakyatnya sendiri akan berkunjung ke Bali, karena masalah keamanan dan kenyamanan selama berada di pulau ini sudah terbukti terjamin," katanya.

Ia yang mengutip laporan Dinas Pariwisata Provinsi Bali menyebutkan, selama sebelas bulan pertama 2014, turis AS yang langsung datang dari negaranya ke Bali terus bertambah dari 94.569 orang menjadi 100.400 orang atau bertambah 6,17 persen.

Negara itu mampu memberikan kontribusi 2,94 persen dari total wisman yang berlibur ke Pulau Dewata 3,4 juta orang selama Januari-November 2014. Hal itu meningkat 14,74 persen dari periode sebelumnya 2, 9 juta orang.

Ia menyebutkan, komponen pariwisata Bali sering dibuat getar-getir akibat berbagai peristiwa global sehingga turis luar negeri akan berkurang datang ke Bali, tetapi kenyataannya berbeda, wisman tetap ramai ke Pulau Dewata.

Apalagi belakangan ini adanya imbauan pemerintah Amerika Serikat dan Australia yang meminta kepada masyarakatnya yang melakukan liburan di Indonesia agar tetap waspada terhadap kondisi yang ada dan kondisi itu tampaknya tidak akan mendapat perhatian serius dari warganya, kata Made Arta yakin.

Bali sering diterpa isu negatif yang bisa kemungkinan menyebabkan terpuruknya sektor perpelancongannya, namun masyarakat internasional tanpaknya tetap percaya bahwa budaya Bali berlatarkan agma Hindu mampu memberikan kenyamanan.

Hal itu dapat dibuktikan bahwa media massa asing pernah mengabarkan Bali sebagai pulau neraka, namun turis tetap saja datang berlibur ke Pulau Dewata, rata-rata 300 ribu orang/bulan selama 2014, demikian Made Arta. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015