Purwokerto (Antara Bali) - Tentara Nasional Indonesia membantu mengerahkan kapal untuk menelusuri jejak pesawat Airasia dengan nomor penerbangan QZ 8501 yang dinyatakan hilang kontak sejak Minggu (28/12) lalu.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata saat dihubungi di Purwokerto, Senin mengatakan TNI telah mengerahkan sejumlah kapal dalam rangka pencarian pesawat jurusan Surabaya-Singapura itu hingga Minggu (28/12) malam.
"Sampai dengan tadi malam, TNI telah mengerahkan dua kapal frigate KRI Bung Tomo dan KRI Yos Sudarso," katanya.
Selain itu, lanjut dia, TNI juga mengerahkan tiga korvet KRI Sultan Hasanudin, KRI Senaputra, KRI Patimura, satu kapal patroli KRI Todak, satu kapal LPD KRI Banda Aceh, satu kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rengat, dua CN 235 Maritime Patrol Aircraft, satu Cassa 212, dua Helly Bell, tiga tim denjaka Rubber Duck Operation (RDO), satu tim paska dan satu tim penyelam.
Sementara itu, Barata menambahkan, Malaysia juga telah memberikan bantuan dengan memberangkatkan tiga kapal korvet, di antaranya KD Lekiu, KD Lekir dan KD Pahang.
"Singapura juga akan mengirimkan satu 'frigate' dan satu korvet serta LPD," katanya.
Hingga saat ini, pesawat yang diawaki oleh pilot Iriyanto dan membawa 155 penumpang serta tujuh awak tersebut belum ditemukan sejak dinyatakan hilang pada Minggu (28/12) pukul 07.55 waktu Singapura.
Sejak dinyatakan hilang kontak, sudah lebih dari 24 jam pesawat jenis Airbus A320-200 belum ditemukan yang diperkirakan hilang di sekitar perairan Bangka-Belitung dan Kalimantan Barat.
Berdasarkan informasi dari Badan SAR Nasional (Basarnas), pesawat tersebut diduga hilang di wilayah Teluk Kumai, Kalimantan Tengah pada pukul 06.17 WIB yang seharusnya sudah memasuki wilayah Singapura pukul 06.52 WIB.
Hingga saat ini, Basarnas terus berkoordinasi dengan Kantor SAR Pangkalpinang, Jambi, Tanjungpinang, Palembang, Pontianak, Jakarta, Banjarmasin, dan Lampung untuk melakukan pencarian. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata saat dihubungi di Purwokerto, Senin mengatakan TNI telah mengerahkan sejumlah kapal dalam rangka pencarian pesawat jurusan Surabaya-Singapura itu hingga Minggu (28/12) malam.
"Sampai dengan tadi malam, TNI telah mengerahkan dua kapal frigate KRI Bung Tomo dan KRI Yos Sudarso," katanya.
Selain itu, lanjut dia, TNI juga mengerahkan tiga korvet KRI Sultan Hasanudin, KRI Senaputra, KRI Patimura, satu kapal patroli KRI Todak, satu kapal LPD KRI Banda Aceh, satu kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rengat, dua CN 235 Maritime Patrol Aircraft, satu Cassa 212, dua Helly Bell, tiga tim denjaka Rubber Duck Operation (RDO), satu tim paska dan satu tim penyelam.
Sementara itu, Barata menambahkan, Malaysia juga telah memberikan bantuan dengan memberangkatkan tiga kapal korvet, di antaranya KD Lekiu, KD Lekir dan KD Pahang.
"Singapura juga akan mengirimkan satu 'frigate' dan satu korvet serta LPD," katanya.
Hingga saat ini, pesawat yang diawaki oleh pilot Iriyanto dan membawa 155 penumpang serta tujuh awak tersebut belum ditemukan sejak dinyatakan hilang pada Minggu (28/12) pukul 07.55 waktu Singapura.
Sejak dinyatakan hilang kontak, sudah lebih dari 24 jam pesawat jenis Airbus A320-200 belum ditemukan yang diperkirakan hilang di sekitar perairan Bangka-Belitung dan Kalimantan Barat.
Berdasarkan informasi dari Badan SAR Nasional (Basarnas), pesawat tersebut diduga hilang di wilayah Teluk Kumai, Kalimantan Tengah pada pukul 06.17 WIB yang seharusnya sudah memasuki wilayah Singapura pukul 06.52 WIB.
Hingga saat ini, Basarnas terus berkoordinasi dengan Kantor SAR Pangkalpinang, Jambi, Tanjungpinang, Palembang, Pontianak, Jakarta, Banjarmasin, dan Lampung untuk melakukan pencarian. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014