Denpasar (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Badung, Bali terus meningkatkan sosialisasi bahaya narkoba di desa-desa dan tempat hiburan malam menjelang perayaan Tahun Baru 2015.
"Kami rutin memberikan pemahaman kepada masyarakat desa dan pegawai yang bekerja di tempat hiburan malam terkait bahaya narkoba," kata Kepala BNNK Badung, Bali, AKBP Ni Made Asmirawati saat dihubungi di Denpasar, Jumat.
Selain itu, pihaknya juga secara rutin di masing-masing unit bersama-sama dengan Mabes Polri untuk menyosialisasikan dan memberantas peredaran narkoba.
Untuk sosialisasi bahaya narkotika juga melibatkan pegawai hiburan malam dengan melakukan pemeriksaan tamunya sebelum masuk ke tempat tersebut.
"Untuk waktu kegiatan sosialisasi tersebut kita menyesuaikan dengan jam kerja mereka," ujarnya.
Pihaknya mengakui sosialisasi tersebut dilakukan pada sore hari sebelum pegawai yang bekerja di hiburan malam tersebut melakukan rutinitasnya.
"Hal tersebut, dikarenakan para pegawai tersebut memberikan pelayanan kepada konsumennya," ujarnya.
Selain itu, menjelang perayaan tahun baru 2015, pihaknya juga menyasar masyarakat pedesaan untuk upaya pencegahan dan memberikan sosialisasi narkotika tersebut.
"Menjelang akhir tahun 2014 ini, walaupun kita tidak ada biaya kita tetap rutin memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan peredaran barang haram itu dan sebagai upaya penertiban," ujarnya.
Pihaknya mengakui masih banyak masyarakat desa belum paham apa itu narkotika. "Untuk itu kami akan memfokuskan penanganan tersebut menjelang tahun baru," katanya.
Ia menambahkan bahwa untuk sidak minuman keras menjelang tahun baru sudah ditangani oleh kepolisian. Namun, pihaknya mengakui selalu bergerak bersama-sama untuk penanganan itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami rutin memberikan pemahaman kepada masyarakat desa dan pegawai yang bekerja di tempat hiburan malam terkait bahaya narkoba," kata Kepala BNNK Badung, Bali, AKBP Ni Made Asmirawati saat dihubungi di Denpasar, Jumat.
Selain itu, pihaknya juga secara rutin di masing-masing unit bersama-sama dengan Mabes Polri untuk menyosialisasikan dan memberantas peredaran narkoba.
Untuk sosialisasi bahaya narkotika juga melibatkan pegawai hiburan malam dengan melakukan pemeriksaan tamunya sebelum masuk ke tempat tersebut.
"Untuk waktu kegiatan sosialisasi tersebut kita menyesuaikan dengan jam kerja mereka," ujarnya.
Pihaknya mengakui sosialisasi tersebut dilakukan pada sore hari sebelum pegawai yang bekerja di hiburan malam tersebut melakukan rutinitasnya.
"Hal tersebut, dikarenakan para pegawai tersebut memberikan pelayanan kepada konsumennya," ujarnya.
Selain itu, menjelang perayaan tahun baru 2015, pihaknya juga menyasar masyarakat pedesaan untuk upaya pencegahan dan memberikan sosialisasi narkotika tersebut.
"Menjelang akhir tahun 2014 ini, walaupun kita tidak ada biaya kita tetap rutin memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan peredaran barang haram itu dan sebagai upaya penertiban," ujarnya.
Pihaknya mengakui masih banyak masyarakat desa belum paham apa itu narkotika. "Untuk itu kami akan memfokuskan penanganan tersebut menjelang tahun baru," katanya.
Ia menambahkan bahwa untuk sidak minuman keras menjelang tahun baru sudah ditangani oleh kepolisian. Namun, pihaknya mengakui selalu bergerak bersama-sama untuk penanganan itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014