Denpasar (Antara Bali) - Hampir seluruh pasar tradisional, baik di daerah perdesaan dan perkotaan Pulau Bali ramai dikunjungan masyarakat untuk membeli berbagai keperluan ritual dan kebutuhan dapur, Jumat.

Kepadatan pasar terasa sejak dua hari terakhir, karena semua umat Hindu di Pulau Dewata mempersiapkan diri menyambut hari Raya Kuningan, rangkaian Hari Raya Galungan yang jatuh pada hari Sabtu (27/12).

"Ramainya pembeli, tentu semua harga-harga naik," kata Nyonya Made Astawa yang baru datang dari pasar Badung, jantung Kota Denpasar.

Banyaknya permintaan dalam waktu yang bersamaan, tidak bisa dihindari otomatis harga-harga naik, serangkaian Hari Raya besar umat Hindu.

Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr Ketut Sumadi mengingatkan, pengeluaran biaya ritual terkait Hari Raya Kuningan, termasuk membeli kelengkapan ritual cenderung semakin mahal semuanya atas dasar keikhlasan untuk bernyadnya (korban suci).

Umat dalam melaksanakan korban suci itu tentu atas dasar kemampuan ekonomi, karena juga harus memperhatikan kebutuhan pokok, kelangsungan pendidikan bagi putra-putrinya dan melanjutkan aspek kehidupan lainnya.

Untuk itu agar menyiasati kenaikan harga-harga kebutuhan pokok dan keperluan ritual lainnya yang hampir rutin terjadi menjelang hari Suci Galungan dan Kuningan.

Kenaikan harga selain kondisi pasar yakni permintaan banyak dalam waktu yang bersamaan, sementara persediaan terbatas juga dipicu oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Untuk itu umat dalam melakukan persembahan pada Hari Raya Kuningan tidak ada kewajiban harus menyuguhkan buah impor atau kue yang berstandar, namun semua persembahan itu didasarkan atas keikhlasan sesuai dengan kondisi ekonomi yang dimiliki.

Oleh sebab itu, umat agar menyadari, meskipun harga-harga merangkak naik, masyarakat tidak harus berutang, yang penting keikhlasan untuk menyuguhkan yang terbaik, harap Ketut Sumadi. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014