New York (Antara Bali/AFP) - Indeks Dow di Wall Street naik tipis ke rekor tertinggi baru dalam sesi yang berlangsung lebih singkat menjelang libur Natal pada Rabu (Kamis pagi WIB), satu hari setelah menembus tingkat 18.000 poin untuk pertama kalinya.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 6,04 poin (0,03 persen) menjadi ditutup pada 18.030,21, membukukan kenaikan hari keenam berturut-turut.

Indikator pasar berbasis lebih luas S&P 500 menghentikan kenaikan beruntun lima hari, sedikit melemah 0,29 poin (0,01 persen) menjadi berakhir di 2.081,88, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 8,05 (0,17 persen) menjadi 4.773,47.

Saham-saham AS telah berada pada tren menguat sejak pertemuan Federal Reserve pekan lalu mempertahankan suku bunga rendah dan menjanjikan pendekatan hati-hati untuk menaikkan suku bunganya.

Pasar telah bergerak lebih tinggi pada pagi hari, namun melemah dalam menit-menit terakhir perdagangan. Pasar akan ditutup pada Kamis untuk liburan Natal.

Briefing.com mengatakan volume perdagangan tipis menjelang liburan, dengan hanya 340 juta saham berpindah tangan di lantai Bursa Efek New York, dibandingkan dengan rata-rata sesi sekitar 826 juta saham.

Saham-saham bioteknologi menguat, termasuk Gilead Sciences naik 2,1 persen dan Celgene naik 3,3 persen setelah mengalami penurunan yang mendalam pada Selasa, di tengah kekhawatiran perang harga
untuk obat-obatan.

Keurig Green Mountain naik 0,8 persen, memulihkan beberapa kerugian dari hari sebelumnya. Pada Selasa, Keurig, yang menjual kopi khusus dan sistem pembuatan bir, telah mengatakan pihaknya menarik kembali 7,2 juta mesin seduh kopi karena bahaya luka bakar.

Perusahaan pengeboran minyak bumi, seperti Nabors Industries turun 2,1 persen dan Transocean turun 1,9 persen karena harga minyak memulai kembali penurunan mereka.

Perusahaan minyak ExxonMobil, komponen Dow, dan EOG Resources juga jatuh, masing-masing 0,9 persen dan 2,5 persen.

Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS tetap stabil di 2,26 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun merosot ke 2,83 persen dari 2,85 persen pada Selasa. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014