Kuta, Bali (Antara Bali) - Pengelola Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, meningkatkan pengawasan keamanan terhadap lalu lintas penumpang menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2015.
"Pengawasan ini sangat dibutuhkan mengingat Bali sampai saat ini masih menjadi destinasi wisata paling favorit bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara terlebih saat liburan panjang Natal dan tahun baru," kata General Manajer PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Herry A.Y Sikado di terminal internasional bandara di Kuta, Kabupaten Badung, Senin.
Untuk mengoptimalkan pengawasan tersebut, pihaknya bersama instansi terkait lain membuka dua posko monitoring di salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu.
Posko itu dibuka di lantai satu area penjemputan terminal internasional yang dilayani hingga 4 Januari 2015.
Sedangkan satu posko pendukung didirikan di terminal domestik. Kedua posko itu selain melibatkan petugas Angkasa Pura, juga dari Otoritas Bandara Ngurah Rai, Polsek Kawasan Udara Ngurah Rai dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI AU.
"Selaku pengelola, kami ingin memastikan kesiapan fasilitas penunjang operasional serta memantau pergerakan arus penumpang dan pesawat," katanya.
Ia memperkirakan akan terjadi peningkatan penerbangan sekitar tujuh persen dibandingkan tahun 2013.
Sebanyak lima maskapai penerbangan yang melayani rute domestik mengajukan penambahan penerbangan atau "extra flight".
Lima maskapai nasional itu yakni Nam Air untuk rute Surabaya dengan frekuensi penerbangan sebanyak 14 kali dengan kapasitas penumpang sebanyak 2.464 orang, Indonesia Air Asia untuk rute Denpasar-Yogyakarta dengan 14 frekuensi penerbangan berkapasitas 2.520 orang.
Sedangkan tiga maskapai penerbangan dengan rute Denpasar-Jakarta yakni Sriwijaya Air dengan 14 frekuensi sebanyak 2.464 orang, Citilink sebanyak 70 frekuensi penerbangan dengan kapasitas 12.600 penumpang dan Garuda Indonesia sebanyak empat frekuensi penerbangan dengan kapasitas penumpang 648 orang.
"Sehingga total `extra flight` untuk lima maskapai itu mencapai 116 penerbangan dengan total kapasitas penumpang sebanyak 20.696 orang," katanya.
Tidak hanya itu, katanya, maskapai dari Tiongkok yakni China Airlines juga mengajukan "extra flight" sebanyak satu kali penambahan penerbangan dengan 158 penumpang rute Taipei, Taiwan dan Jetstar Australia (14) dengan jumlah penumpang 2.340 orang.
Satu maskapai Asia Atlantic sementara ini tercatat sebagai maskapai internasional yang melayani penerbangan carter dengan tiga rute yakni Bangkok, Thailand, serta Fukuoka dan Matsuyama di Jepang dengan total kapasitas penumpang mencapai 756 orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pengawasan ini sangat dibutuhkan mengingat Bali sampai saat ini masih menjadi destinasi wisata paling favorit bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara terlebih saat liburan panjang Natal dan tahun baru," kata General Manajer PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Herry A.Y Sikado di terminal internasional bandara di Kuta, Kabupaten Badung, Senin.
Untuk mengoptimalkan pengawasan tersebut, pihaknya bersama instansi terkait lain membuka dua posko monitoring di salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu.
Posko itu dibuka di lantai satu area penjemputan terminal internasional yang dilayani hingga 4 Januari 2015.
Sedangkan satu posko pendukung didirikan di terminal domestik. Kedua posko itu selain melibatkan petugas Angkasa Pura, juga dari Otoritas Bandara Ngurah Rai, Polsek Kawasan Udara Ngurah Rai dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI AU.
"Selaku pengelola, kami ingin memastikan kesiapan fasilitas penunjang operasional serta memantau pergerakan arus penumpang dan pesawat," katanya.
Ia memperkirakan akan terjadi peningkatan penerbangan sekitar tujuh persen dibandingkan tahun 2013.
Sebanyak lima maskapai penerbangan yang melayani rute domestik mengajukan penambahan penerbangan atau "extra flight".
Lima maskapai nasional itu yakni Nam Air untuk rute Surabaya dengan frekuensi penerbangan sebanyak 14 kali dengan kapasitas penumpang sebanyak 2.464 orang, Indonesia Air Asia untuk rute Denpasar-Yogyakarta dengan 14 frekuensi penerbangan berkapasitas 2.520 orang.
Sedangkan tiga maskapai penerbangan dengan rute Denpasar-Jakarta yakni Sriwijaya Air dengan 14 frekuensi sebanyak 2.464 orang, Citilink sebanyak 70 frekuensi penerbangan dengan kapasitas 12.600 penumpang dan Garuda Indonesia sebanyak empat frekuensi penerbangan dengan kapasitas penumpang 648 orang.
"Sehingga total `extra flight` untuk lima maskapai itu mencapai 116 penerbangan dengan total kapasitas penumpang sebanyak 20.696 orang," katanya.
Tidak hanya itu, katanya, maskapai dari Tiongkok yakni China Airlines juga mengajukan "extra flight" sebanyak satu kali penambahan penerbangan dengan 158 penumpang rute Taipei, Taiwan dan Jetstar Australia (14) dengan jumlah penumpang 2.340 orang.
Satu maskapai Asia Atlantic sementara ini tercatat sebagai maskapai internasional yang melayani penerbangan carter dengan tiga rute yakni Bangkok, Thailand, serta Fukuoka dan Matsuyama di Jepang dengan total kapasitas penumpang mencapai 756 orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014