Medan (Antara Bali) -  Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis swasembada pangan akan bisa terwujud paling lambat dalam tiga tahun ke depan.

"Swasembada pangan harus terwujud karena selain negara kuat, petani juga sejahtera," katanya di Medan, Rabu.

Dia mengatakan itu dalam pertemuan dengan para distributor pupuk dan jajaran pejabat Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, membahas soal swasembada pangan di mana Sumut menjadi salah satu provinsi yang diharapkan menjadi penyumbang swasembada pangan itu..

Untuk meraih swasembada pangan itu, katanya, pemerintah juga berupaya membuat petani senang dengan harga jual yang bagus.

Dia memberi contoh, di saat harga cabai mahal dewasa ini, pemerintah menolak pemberian izin impor komoditas itu.

Termasuk dengan impor beras, walau diakui harga beras dari Vietnam lebih murah atau Rp4.000 per kg juga diupayakan ditekan.

Adapun irigasi juga kata dia, terus diperbaiki dan dibangun.

Dia menjelaskan, swasembada yang dimaksudkan bukan hanya beras, tetapi kedelai dan jagung.

Untuk beras, pada tahun ini ditargetkan bisa mencapai produksi  beras 73 juta ton lebih.

"Yang pasti hingga tiga tahun ke depan, swasembada pangan akan terwujud," katanya.

Mengenai irigasi, kata dia, juga terus dibenahi mengingat kerusakannya secara nasional sudah cukup besar atau tiga juta hektare.

Adapun pupuk, ujarMmenteri, produksinya akan ditingkatkan dengan fokus produksi dalam negeri.

"Pemerintah juga masih melakukan kebijakan penyaluran pupuk bersubsidi ke petani," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Sumut M Room yang didampingi Kepala Badan Pelaksana Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Sumut Bonar Sirait menyebutkan, penyaluran pupuk di Sumut sudah 91 persen termasuk dengan adanya tambahan alokasi.

"Kalau alokasi murni, penyaluran pupuk bersubsidi Sumut sudah 100 persen," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Evalisa Siregar

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014