Padang Panjang, Sumbar (Antara Bali) - Penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) masih memiliki harap hidup yang sama dengan manusia lainnya, kata pakar HIV/AIDS dr Joni kiswanto MKM.
"Penderita HIV/AIDS masih memiliki harapan hidup lama, jika mengkonsumsi obat untuk mempertahankan kekebalan tubuh pada manusia," kata Joni yang juga anggota KPA Sumbar ketika menjadi narasumber dalam seminar HIV/AIDS yang dilaksanakan oleh Pemkot Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin.
Dia mengatakan, penderita virus HIV/AIDS bisa berobat secara rutin, sama halnya dengan penyakit yang mematikan lainnya.
"Untuk apa takut, selagi masih mengkonsumsi obat untuk mempertahankan kekebalan tubuh, manusia akan bisa bertahan hidup," katanya.
Malahan, kata dia, masih ada jenis penyakit yang lebih berbahaya dari HIV/AIDS yang bisa merenggut nyawa manusia lebih cepat dari penderita HIV/AIDS.
"Seperti penyakit jantung dan kanker, penyakit ini lebih berbahaya dari pada HIV/AIDS," katanya.
Maka dari itu bagi penderita HIV/AIDS, katanya, tidak usah takut dengan jenis penyakit tersebut, karena harapan hidup lebih lama masih ada.
Proses penularan penyakit HIV/AIDS tersebut, katanya, penyebab utamanya adalah melalui hubungan seks bebas dan melalui jarum suntik narkoba yang terpakai secara bersamaan atau bergantian oleh dua orang yang berlainan atau lebih.
Adapun cara mencegah agar tak tertular atau terjangkit penyakit HIV/AIDS tersebut, menurutnya, diantaranya adalah dengan cara menghindari tempat-tempat yang beresiko berjangkitnya HIV/AIDS, seperti lokasi pelacuran dan hindari penyalahgunaan narkoba, seperti pemakaian jarum suntik yang bersamaan.
"Yang paling penting lainya adalah tetap setia dengan pasangan anda masing masing atau "sex save" dan jangan sekali kali terlibat seks bebas," katanya.
Penyakit HIV/AIDS sendiri, jelasnya, merupakan sebuah infeksi penurunan sistem kekebalan tubuh manusia atau seseorang yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).
HIV, imbuhnya, menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau AIDS yang merusak sistem sel-sel jaringan kekebalan tubuh manusia hingga membuat tubuhnya rentan dan dengan mudah terkena penyakit. Walau itu penyakit ringan sekalipun, seperti flu, batuk dan pilek.
Salah seorang peserta seminar Erni menyebutkan, kegiatan yang dilakukan oleh Pemkot Padang Panjang tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat.
"Meski kami sudah ada belajar dibidang kesehatan, namun ilmu cara penanggulangan HIV/AIDS perlu diketahui, sehingga bisa terbebas dari penyakit yang mematikan tersebut," katanya.
Seminar yang berlangsung di Hall lantai tiga bali Kota Padang Panjang tersebut diikuti sekitar 150 orang yang terdiri mahasiswa dari enam perguruan tinggi yakni Akademi Perawat (Akper) Nabila, Akademi Kebidanan (Akbid), Institut Seni Indonesia, Sekolah Tinggi Agama Islam Imam Bonjol, STIKP Muhammadiyah dan Diniyyah Putri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Penderita HIV/AIDS masih memiliki harapan hidup lama, jika mengkonsumsi obat untuk mempertahankan kekebalan tubuh pada manusia," kata Joni yang juga anggota KPA Sumbar ketika menjadi narasumber dalam seminar HIV/AIDS yang dilaksanakan oleh Pemkot Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin.
Dia mengatakan, penderita virus HIV/AIDS bisa berobat secara rutin, sama halnya dengan penyakit yang mematikan lainnya.
"Untuk apa takut, selagi masih mengkonsumsi obat untuk mempertahankan kekebalan tubuh, manusia akan bisa bertahan hidup," katanya.
Malahan, kata dia, masih ada jenis penyakit yang lebih berbahaya dari HIV/AIDS yang bisa merenggut nyawa manusia lebih cepat dari penderita HIV/AIDS.
"Seperti penyakit jantung dan kanker, penyakit ini lebih berbahaya dari pada HIV/AIDS," katanya.
Maka dari itu bagi penderita HIV/AIDS, katanya, tidak usah takut dengan jenis penyakit tersebut, karena harapan hidup lebih lama masih ada.
Proses penularan penyakit HIV/AIDS tersebut, katanya, penyebab utamanya adalah melalui hubungan seks bebas dan melalui jarum suntik narkoba yang terpakai secara bersamaan atau bergantian oleh dua orang yang berlainan atau lebih.
Adapun cara mencegah agar tak tertular atau terjangkit penyakit HIV/AIDS tersebut, menurutnya, diantaranya adalah dengan cara menghindari tempat-tempat yang beresiko berjangkitnya HIV/AIDS, seperti lokasi pelacuran dan hindari penyalahgunaan narkoba, seperti pemakaian jarum suntik yang bersamaan.
"Yang paling penting lainya adalah tetap setia dengan pasangan anda masing masing atau "sex save" dan jangan sekali kali terlibat seks bebas," katanya.
Penyakit HIV/AIDS sendiri, jelasnya, merupakan sebuah infeksi penurunan sistem kekebalan tubuh manusia atau seseorang yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).
HIV, imbuhnya, menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau AIDS yang merusak sistem sel-sel jaringan kekebalan tubuh manusia hingga membuat tubuhnya rentan dan dengan mudah terkena penyakit. Walau itu penyakit ringan sekalipun, seperti flu, batuk dan pilek.
Salah seorang peserta seminar Erni menyebutkan, kegiatan yang dilakukan oleh Pemkot Padang Panjang tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat.
"Meski kami sudah ada belajar dibidang kesehatan, namun ilmu cara penanggulangan HIV/AIDS perlu diketahui, sehingga bisa terbebas dari penyakit yang mematikan tersebut," katanya.
Seminar yang berlangsung di Hall lantai tiga bali Kota Padang Panjang tersebut diikuti sekitar 150 orang yang terdiri mahasiswa dari enam perguruan tinggi yakni Akademi Perawat (Akper) Nabila, Akademi Kebidanan (Akbid), Institut Seni Indonesia, Sekolah Tinggi Agama Islam Imam Bonjol, STIKP Muhammadiyah dan Diniyyah Putri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014