Denpasar (Antara Bali) - Komisi Penanggulang AIDS (KPA) Kota Denpasar menyosialisikan bahaya penyebaran HIV/AIDS kepada masyarakat dengan membagikan brosur, pita merah, dan bunga di delapan tempat.
"Tujuan kegiatan tersebut untuk meminimalkan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV-ADIS (ODHA) dan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2014," kata Wakil Ketua III KPA kota Denpasar, dr Luh Putu Sri Armini, Senin.
Kedelapan lokasi tersebut adalah Niti Mandala Renon, perempatan Bajra Sandhi, SMK Negeri 1, Pesanggaran, perempatan Tohpati, simpang Bapelkes, Jalan Gunung Agung, dan Jalan Teuku Umar.
"Titik tersebut yang banyak dilewati masyarakat sehingga kampanye Hari AIDS Sedunia (HAS) agar dapat tersampaikan," ujarnya.
Pihaknya mengharapakan dengan adanya sosialisasi itu masyarakat lebih memahami apa itu HIV-ADIS, cara penyebaran dan penanggulangannya.
Selain itu, upaya tersebut dilakukan untuk menghilangkan menset masyarakat dan tidak mendiskriminasi ODHA bahkan keluarganya.
"Dengan memberikan pemahaman itu kepada masyarakat dapat menekan timbulnya penderita baru maupun kematian akibat penyakit tersebut," ujarnya.
Dengan terus dilakukan sosialisasi itu masyarakat mendapatkan informasi dengan jelas tentang HIV-AIDS.
Selain melakukan sosialisai tersebut, pihaknya juga mengelar kegiatan seni wayang, lomba Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN), lomba karya ilmiah, pembuatan brosur, penyebaran informasi melalui radio interaktif dan lainnya untuk menyosialisasikan bahaya penyakit itu.
Ia menambahkan bahwa kegiatan itu diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari KPA kota Denpasar, Dinas Kesehatan, LSM, siswa dan komunitas seni sekdut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Tujuan kegiatan tersebut untuk meminimalkan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV-ADIS (ODHA) dan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2014," kata Wakil Ketua III KPA kota Denpasar, dr Luh Putu Sri Armini, Senin.
Kedelapan lokasi tersebut adalah Niti Mandala Renon, perempatan Bajra Sandhi, SMK Negeri 1, Pesanggaran, perempatan Tohpati, simpang Bapelkes, Jalan Gunung Agung, dan Jalan Teuku Umar.
"Titik tersebut yang banyak dilewati masyarakat sehingga kampanye Hari AIDS Sedunia (HAS) agar dapat tersampaikan," ujarnya.
Pihaknya mengharapakan dengan adanya sosialisasi itu masyarakat lebih memahami apa itu HIV-ADIS, cara penyebaran dan penanggulangannya.
Selain itu, upaya tersebut dilakukan untuk menghilangkan menset masyarakat dan tidak mendiskriminasi ODHA bahkan keluarganya.
"Dengan memberikan pemahaman itu kepada masyarakat dapat menekan timbulnya penderita baru maupun kematian akibat penyakit tersebut," ujarnya.
Dengan terus dilakukan sosialisasi itu masyarakat mendapatkan informasi dengan jelas tentang HIV-AIDS.
Selain melakukan sosialisai tersebut, pihaknya juga mengelar kegiatan seni wayang, lomba Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN), lomba karya ilmiah, pembuatan brosur, penyebaran informasi melalui radio interaktif dan lainnya untuk menyosialisasikan bahaya penyakit itu.
Ia menambahkan bahwa kegiatan itu diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari KPA kota Denpasar, Dinas Kesehatan, LSM, siswa dan komunitas seni sekdut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014