Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau masyarakatnya untuk pintar-pintar menjaga diri guna mencegah penularan HIV/AIDS yang jumlah kasusnya meningkat dari waktu ke waktu.

"Hanya diri sendiri yang bisa menangkal, yakni di antaranya dengan tidak melakukan hubungan seks bebas dan tidak menggunakan narkotika," katanya di Denpasar, Senin.

Menurut dia, tingginya jumlah kasus HIV/AIDS di Bali tidak terlepas dari ekses negatif industri pariwisata yang berkembang pesat di Pulau Dewata sehingga sangat diperlukan ketahanan diri.

"Bagi pengguna narkotika, terutama yang suntik itu sangat potensial untuk menularkan HIV/AIDS," ujar Pastika.

Demikian juga dengan menjamurnya keberadaan "kafe remang-remang" yang diduga pula menjadi tempat penularan HIV/AIDS, kata Pastika, memang harus dihindari.

"Makanya harus jaga diri, kalau sudah tahu itu sarangnya, masyarakat janganlah pergi ke situ," ucapnya.

Mantan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional itu juga meminta masyarakat untuk menjaga keluarga masing-masing supaya terhindar dari virus yang mematikan tersebut.

Data dari Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali mencatat jumlah kasus HIV/AIDS secara kumulatif dari 1987 hingga September 2014 tercatat sebanyak 10.235 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 5.497 kasus HIV dan sisanya 4.738 kasus AIDS.

Terkait perkiraan faktor risiko penularannya, yang tertinggi melalui heteroseksual (8.039 kasus), IDU (817), homoseksual (636), perinatal (329), biseksual (35), tatto (4) dan tidak diketahui (375 kasus). (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014