Denpasar (Antara Bali) - Harga sejumlah material bangunan melonjak berkisar 10-15 persen pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan Pemerintah pada Senin (17/11).
"Kenaikan harga BBM turut memicu kenaikan harga material bangunan terutama semen yang melonjak berkisar 10-15 persen," kata Corporate Communications East Java Holcim Indonesia, Indriani Siswati di Denpasar, Sabtu.
Dia menyontohkan untuk harga semen seberat 50 kilogram kini dijual seharga Rp63.000 atau naik Rp3.000 dari harga semula Rp60.000.
Harga komponen material bangunan juga mengalami kenaikan seperti besi, cat, paku, serta bahan lainnya.
Pihaknya tidak serta merta menaikkan harga semen pascakenaikan harga BBM, melainkan telah melalui kalkulasi matang dengan mempertimbangkan ongkos produksi dan transportasi yang tentunya membutuhkan bahan bakar minyak.
Meski demikian perusahaan semen tersebut, kata dia, tidak menurunkan kapasitas produksi, namun meningkatkan produksi semen.
Periode 2012-2015 kapasitas produksi diprediksi meningkat hingga 40 persen menjadi 12,5 juta ton per tahun.
Kenaikan kapasitas produksi itu tidak terlepas dari mulai beroperasinya pabrik tambahan yakni dua pabrik di Tuban, Jawa Timur dengan masing-masing kapasitas mencapai 1,7 juta ton. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kenaikan harga BBM turut memicu kenaikan harga material bangunan terutama semen yang melonjak berkisar 10-15 persen," kata Corporate Communications East Java Holcim Indonesia, Indriani Siswati di Denpasar, Sabtu.
Dia menyontohkan untuk harga semen seberat 50 kilogram kini dijual seharga Rp63.000 atau naik Rp3.000 dari harga semula Rp60.000.
Harga komponen material bangunan juga mengalami kenaikan seperti besi, cat, paku, serta bahan lainnya.
Pihaknya tidak serta merta menaikkan harga semen pascakenaikan harga BBM, melainkan telah melalui kalkulasi matang dengan mempertimbangkan ongkos produksi dan transportasi yang tentunya membutuhkan bahan bakar minyak.
Meski demikian perusahaan semen tersebut, kata dia, tidak menurunkan kapasitas produksi, namun meningkatkan produksi semen.
Periode 2012-2015 kapasitas produksi diprediksi meningkat hingga 40 persen menjadi 12,5 juta ton per tahun.
Kenaikan kapasitas produksi itu tidak terlepas dari mulai beroperasinya pabrik tambahan yakni dua pabrik di Tuban, Jawa Timur dengan masing-masing kapasitas mencapai 1,7 juta ton. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014