Tabanan (Antara Bali) - Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menghadiri kegiatan ritual berskala besar yang digelar masyarakat di tiga desa terpisah di Kecamatan Marga, Jumat.
"Puncak kegiatan Dewa Yadnya, Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, dan Ngusaba Dalem Medasar Caru Manca Kelud puncaknya berlangsung pada hari Sabtu (22/11) bersamaan dengan ritual Tumpek Bubuh," kata Ketua Panitia kegiatan ritual tersebut I Wayan Wiana.
Bupati Eka bersama Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, Anggota DPRD Tabanan Putu Eka Nurcahyadi dan Wayan Sudiana.adalah mengunjungi ketiga desa itu secara bergiliran.
Bupati Eka juga meresmikan penggunaan Balai Banjar Tengah, Desa Marga Dajan Puri yang dibangun dengan dana Rp 400 juta.
"Dana tersebut bersumber dari iuran 130 KK warga atau masing-masing Rp 2 juta dan juga berasal dari para donator," jelas I Wayan Wiana.
Desa kedua yang dikunjungi adalah, Banjar Adat Belanban, Desa Petiga, Marga. Di sana, masyarakat setempat melaksanakan upacara "Ngenteg Linggih" dan "mendem pedagingan" di Pura Melanting Banjar Adat Belanban.
Kegiatan itu menghabiskan biaya sebesar Rp. 150 juta, Ketua Panitia Nyoman Admika menjelaskan, biaya tersebut berasal dari urunan 207 KK, yang masing-masing Rp 400 ribu.
Desa ke tiga adalah Desa Susut Marga. Masyarakat setempat melaksanakan ritual "Memungkah, Mupuk pedagingan, melaspas dan pedudusan alit" serangkaian telah rampungnya pembangunan tembok penyengker, apit surang, dan dapur.
Atas kebersamaan yang dibangun oleh masyarakat di tiga desa tersebut, Bupati menyatakan rasa bangganya, karena telah bisa bersatu dan menumbuhkan semangat gotong royong melaksanakan pembangunan.
Ia mengharapkan agar masyarakat selalu menumbuhkan semangat dan pererat rasa persatuan dan kesatuan antar warga sehingga ke depan pembangunan bisa berlanjut.
"Saya bangga dengan kebersamaan ini. Saya harapkan kebersamaan ini menjadi modal dasar, sehingga pembangunan di Tabanan semakin maju," ungkapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Puncak kegiatan Dewa Yadnya, Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, dan Ngusaba Dalem Medasar Caru Manca Kelud puncaknya berlangsung pada hari Sabtu (22/11) bersamaan dengan ritual Tumpek Bubuh," kata Ketua Panitia kegiatan ritual tersebut I Wayan Wiana.
Bupati Eka bersama Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, Anggota DPRD Tabanan Putu Eka Nurcahyadi dan Wayan Sudiana.adalah mengunjungi ketiga desa itu secara bergiliran.
Bupati Eka juga meresmikan penggunaan Balai Banjar Tengah, Desa Marga Dajan Puri yang dibangun dengan dana Rp 400 juta.
"Dana tersebut bersumber dari iuran 130 KK warga atau masing-masing Rp 2 juta dan juga berasal dari para donator," jelas I Wayan Wiana.
Desa kedua yang dikunjungi adalah, Banjar Adat Belanban, Desa Petiga, Marga. Di sana, masyarakat setempat melaksanakan upacara "Ngenteg Linggih" dan "mendem pedagingan" di Pura Melanting Banjar Adat Belanban.
Kegiatan itu menghabiskan biaya sebesar Rp. 150 juta, Ketua Panitia Nyoman Admika menjelaskan, biaya tersebut berasal dari urunan 207 KK, yang masing-masing Rp 400 ribu.
Desa ke tiga adalah Desa Susut Marga. Masyarakat setempat melaksanakan ritual "Memungkah, Mupuk pedagingan, melaspas dan pedudusan alit" serangkaian telah rampungnya pembangunan tembok penyengker, apit surang, dan dapur.
Atas kebersamaan yang dibangun oleh masyarakat di tiga desa tersebut, Bupati menyatakan rasa bangganya, karena telah bisa bersatu dan menumbuhkan semangat gotong royong melaksanakan pembangunan.
Ia mengharapkan agar masyarakat selalu menumbuhkan semangat dan pererat rasa persatuan dan kesatuan antar warga sehingga ke depan pembangunan bisa berlanjut.
"Saya bangga dengan kebersamaan ini. Saya harapkan kebersamaan ini menjadi modal dasar, sehingga pembangunan di Tabanan semakin maju," ungkapnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014