Denpasar (Antara Bali) - Sebuah pabrik yang membuat aneka jenis kerajinan berbahan baku "plat" di jalan By Pass Ngurah Rai, Padang Galak Nomor 88 Denpasar, Jumat sekitar pukul 13:30 Wita terbakar, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Ketut Jima, salah seorang pegawai pabrik itu mengatakan, sebelum kebakaran berlangsung, puluhan karyawan bekerja seperti biasanya, namun sekitar pukul 13:30 wita api muncul di bagian belakang ruang pengecatan.
"Saya tadi sedang bekerja, lalu terdengar teriakan kebakaran-kebakaran, saya langsung lari untuk memutuskan hubungan listrik," kata ketut Jima yang mengaku sebagai karyawan di bagian pengelasan.
Dikatakan, api yang muncul secara tiba-tiba di bagian ruang pengecatan itu, langsung membesar dan menyambar mesin pengecatan, kaleng cat, kaleng tiner termasuk dua buah mesin angin atau kompresor yang ada di ruang tersebut.
Melihat kobaran api yang semakin membesar, kata dia, salah seorang karyawan langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran (PMK). Beruntung sekitar 30 menit api sudah dapat dikuasai oleh tiga unit PMK Kota Denpasar.
Akibat kejadian itu, tiga ruang produksi, masing-masing ruang tempat pengecatan, ruang tempat pangampelasan serta ruangan tempat untuk menggerinda yang di dalamnya ada ratusan kerajinan hangus di lalap api.
"Untung api tidak sampai menyambar ke tempat pengelasan, padahal di sana banyak tabung elpiji besar-besar. Kalau sampai ke sana saya tidak dapat membayangkan bagaimana jadinya," kata pria yang mengaku berasal dari Singaraja itu.
Ditanya terkait sumber api itu, ia mengatakan dirinya dan hampir seluruh karyawan di sana mengaku tidak tahu sumber api berasal dari mana.
"saya tidak tahu, bahkan tadi karyawan yang bekerja di tempat ini juga mengaku tidak mengetahui. Tiba-tiba saja api muncul dan menyambar kaleng tiner yang ada di ruangan tersebut," katanya.
Dari kejadian itu, puluhan karyawan yang bekerja pabrik tersebut masih trauma dan memilih berada di luar pabrik. Kebakaran tersebut juga sempat menyebabkan kemacetan arus lalu lintas lantaran lokasinya berada di pinggir jalan raya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Ketut Jima, salah seorang pegawai pabrik itu mengatakan, sebelum kebakaran berlangsung, puluhan karyawan bekerja seperti biasanya, namun sekitar pukul 13:30 wita api muncul di bagian belakang ruang pengecatan.
"Saya tadi sedang bekerja, lalu terdengar teriakan kebakaran-kebakaran, saya langsung lari untuk memutuskan hubungan listrik," kata ketut Jima yang mengaku sebagai karyawan di bagian pengelasan.
Dikatakan, api yang muncul secara tiba-tiba di bagian ruang pengecatan itu, langsung membesar dan menyambar mesin pengecatan, kaleng cat, kaleng tiner termasuk dua buah mesin angin atau kompresor yang ada di ruang tersebut.
Melihat kobaran api yang semakin membesar, kata dia, salah seorang karyawan langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran (PMK). Beruntung sekitar 30 menit api sudah dapat dikuasai oleh tiga unit PMK Kota Denpasar.
Akibat kejadian itu, tiga ruang produksi, masing-masing ruang tempat pengecatan, ruang tempat pangampelasan serta ruangan tempat untuk menggerinda yang di dalamnya ada ratusan kerajinan hangus di lalap api.
"Untung api tidak sampai menyambar ke tempat pengelasan, padahal di sana banyak tabung elpiji besar-besar. Kalau sampai ke sana saya tidak dapat membayangkan bagaimana jadinya," kata pria yang mengaku berasal dari Singaraja itu.
Ditanya terkait sumber api itu, ia mengatakan dirinya dan hampir seluruh karyawan di sana mengaku tidak tahu sumber api berasal dari mana.
"saya tidak tahu, bahkan tadi karyawan yang bekerja di tempat ini juga mengaku tidak mengetahui. Tiba-tiba saja api muncul dan menyambar kaleng tiner yang ada di ruangan tersebut," katanya.
Dari kejadian itu, puluhan karyawan yang bekerja pabrik tersebut masih trauma dan memilih berada di luar pabrik. Kebakaran tersebut juga sempat menyebabkan kemacetan arus lalu lintas lantaran lokasinya berada di pinggir jalan raya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010