Denpasar (Antara Bali) - Rapat Paripurna DPRD Bali dengan agenda penyusunan anggota dan pimpinan alat kelengkapan Dewan ditunda karena belum ada kesepakatan dengan alasan belum ada pimpinan definitif.
"Hari ini untuk pembahasan alat kelengkapan anggota DPRD belum ada kesepakatan bersama, karena itu perlu dilakukan konsultasi lagi dengan ketua-ketua fraksi di Dewan," kata Ketua Pimpinan Sementara DPRD Bali Gede Kusuma Putra di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk melakukan rapat paripurna tersebut, namun dari masing-masing fraksi berpendapat berbeda dan arahnya semua pada pendapat agar rapat tersebut ditunda saja.
"Kami selaku pimpinan sementara DPRD Bali tidak memiliki banmyak kewenangan untuk melakukan pembahasan lebih lanjut dan pihaknya selalu menghormati tata tertib dan kode etik sebagai anggota Dewan," katanya.
Ketua Fraksi Partai Golkar Wayan Gunawan meminta rapat paripurna itu ditunda menunggu pimpinan definitif DPRD Bali dilantik.
"Kami meminta paripurna ini ditunda hingga pimpinan definitif DPRD Bali dibentuk," katanya.
Gunawan mengusulkan agar dilakukan rapat konsultasi pimpinan sementara DPRD Bali, pimpinan definitif (yang belum dilantik) dan pimpinan fraksi. Namun usulan Fraksi Golkar ini sempat mendapat penolakan dari anggota Fraksi PDIP dengan mendorong rapat paripurna itu mengambil keputusan sesuai agenda.
Dengan mempertimbangkan efektifitas kerja anggota Dewan karena pelantikan pimpinan definitif DPRD Bali terus molor karena belum turunnya Surat Keputusan (SK) Mendagri, anggota Fraksi PDIP Wayan Diesel Astawa berpandangan agenda rapat paripurna itu tetap dilanjutkan.
Pernyataan Diesel Astawa itu langsung disambut Wayan Gunawan menegaskan usulan fraksinya untuk menunda rapat paripurna tersebut mempertimbangkan aspek legal formal terhadap seluruh proses yang dilalui anggota Dewan agar sesuai mekanisme yang diatur dalam Tatib maupun Kode Etik.
Suasana rapat paripurna mulai memanas ketika Diesel Astawa mencoba mempertahankan pendapatnya, namun langsung diinterupsi Gunawan.
Usulan Fraksi Partai Golkar untuk menunda paripurna dan menggelar rapat konsultasi pimpinan dewan dengan ketua-ketua fraksi itu rupanya mendapat sambutan dari Fraksi Demokrat dan Fraksi Gerindra.
Rapat paripurna tersebut akhirnya tidak dilanjutkan pada proses pengambilan keputusan sebagaimana diagendakan. Pimpinan rapat menegaskan, sesuai hasil rapat konsultasi, dua hari ke depan akan dilakukan rapat konsultasi lagi untuk finalisasi nama anggota dan pimpinan serta komposisi alat kelengkapan Dewan. Pengesahannnya dilakukan dalam rapat paripurna berikutnya setelah pimpinan definitif DPRD Bali dilantik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Hari ini untuk pembahasan alat kelengkapan anggota DPRD belum ada kesepakatan bersama, karena itu perlu dilakukan konsultasi lagi dengan ketua-ketua fraksi di Dewan," kata Ketua Pimpinan Sementara DPRD Bali Gede Kusuma Putra di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk melakukan rapat paripurna tersebut, namun dari masing-masing fraksi berpendapat berbeda dan arahnya semua pada pendapat agar rapat tersebut ditunda saja.
"Kami selaku pimpinan sementara DPRD Bali tidak memiliki banmyak kewenangan untuk melakukan pembahasan lebih lanjut dan pihaknya selalu menghormati tata tertib dan kode etik sebagai anggota Dewan," katanya.
Ketua Fraksi Partai Golkar Wayan Gunawan meminta rapat paripurna itu ditunda menunggu pimpinan definitif DPRD Bali dilantik.
"Kami meminta paripurna ini ditunda hingga pimpinan definitif DPRD Bali dibentuk," katanya.
Gunawan mengusulkan agar dilakukan rapat konsultasi pimpinan sementara DPRD Bali, pimpinan definitif (yang belum dilantik) dan pimpinan fraksi. Namun usulan Fraksi Golkar ini sempat mendapat penolakan dari anggota Fraksi PDIP dengan mendorong rapat paripurna itu mengambil keputusan sesuai agenda.
Dengan mempertimbangkan efektifitas kerja anggota Dewan karena pelantikan pimpinan definitif DPRD Bali terus molor karena belum turunnya Surat Keputusan (SK) Mendagri, anggota Fraksi PDIP Wayan Diesel Astawa berpandangan agenda rapat paripurna itu tetap dilanjutkan.
Pernyataan Diesel Astawa itu langsung disambut Wayan Gunawan menegaskan usulan fraksinya untuk menunda rapat paripurna tersebut mempertimbangkan aspek legal formal terhadap seluruh proses yang dilalui anggota Dewan agar sesuai mekanisme yang diatur dalam Tatib maupun Kode Etik.
Suasana rapat paripurna mulai memanas ketika Diesel Astawa mencoba mempertahankan pendapatnya, namun langsung diinterupsi Gunawan.
Usulan Fraksi Partai Golkar untuk menunda paripurna dan menggelar rapat konsultasi pimpinan dewan dengan ketua-ketua fraksi itu rupanya mendapat sambutan dari Fraksi Demokrat dan Fraksi Gerindra.
Rapat paripurna tersebut akhirnya tidak dilanjutkan pada proses pengambilan keputusan sebagaimana diagendakan. Pimpinan rapat menegaskan, sesuai hasil rapat konsultasi, dua hari ke depan akan dilakukan rapat konsultasi lagi untuk finalisasi nama anggota dan pimpinan serta komposisi alat kelengkapan Dewan. Pengesahannnya dilakukan dalam rapat paripurna berikutnya setelah pimpinan definitif DPRD Bali dilantik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014