Kuta (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mulai Jumat menggelar pelatihan penyelamatan wisata tirta untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan dalam menikmati wisata pantai di daerah itu.

"Pelatihan penyelamatan wisata tirta diaksanakan selama 10 hari dari 17-28 Oktober 2014 dengan lokasi di Pantai Kuta, yang dilanjutkan dengan seleksi peserta yang dilaksanakan di kolam renang Desa Blahkiuh," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Badung, Ida Bagus Yoga di sela-sela pembukaan pelatihan di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa pelatihan itu diikuti oleh 75 orang yang berasal dari umum, staf hotel berbintang maupun nonbintang yang memiliki kolam renang serta pengusaha kolam renang dan wisata tirta lainnya.

Pelatihan tersebut dibagi dalam tiga tingkatan yakni tingkat dasar (resuscitation), tingkat lanjutan (life saving), tingkat madya (bronze), dan pelatihnya berasal dari tenaga balawista Provinsi Bali dan Badung yang telah memiliki sertifikat nasional dan internasional dalam bidang penyelamatan pantai.

Pelatihan itu sangat diperlukan karena Kabupaten Badung mempunyai bentang pantai yang panjang sekitar 83 Km yang terbentang dari Pantai Seseh Kecamatan Mengwi sampai Tanjung Benoa Kecamatan Kuta Selatan.

"Pantai-pantai tersebut mempunyai panorama yang indah sehingga banyak wisatawan datang untuk menikmatinya, akan tetapi dibalik keindahannya juga terdapat ancaman bahaya seperti arus yang kuat, ombak yang besar," ujarnya.

Oleh karena itu, diperlukan upaya konkret untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, salah satunya dengan melaksanakan pelatihan penyelamatan wisata tirta.

Selain itu, menurut dia, upaya menjaga keamanan dan kenyaman wisata tirta tersebut tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah melalui Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Badung, tetapi perlu adanya dukungan serta partisipasi aktif dari masyarakat setempat.

Kabid Obyek dan Daya Tarik Wisata, Made Suastika mengatakan, kegitan pelatihan wisata tirta itu telah dilaksanakan dari tahun 1975 dan sampai sekarang sudah sampai pelatihan ke-39.

"Pelatihan ini pada dasarnya bertujuan untuk mendidik tenaga-tenaga terampil dalam upaya penyelamatan dalam wisata tirta dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan pada usaha wisata tirta," ujarnya.

Selain itu, pelatihan tersebut juga untuk menciptakan rasa aman dan nyaman para wisatawan dalam memanfaatkan pantai, kolam renang, dan wisata tirta lainnya.

Sementara itu, Koordinator Balawista Badung, I Ketut Ipel mengatakan, bahaya terbesar dalam wisata tirta di pantai adalah adanya arus yang kuat serta adanya ombak besar yang tiba-tiba datang.

"Selain itu penyebab resiko bahaya juga diakibatkan adanya wisatawan yang tidak mengindahkan tanda larangan berenang di pantai seperti tidak berenang diareal bendera merah karena disana ada arus yang kuat. Berenanglah pada tanda bendera berwarna merah dan kuning," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014