Nusa Dua (Antara Bali) - Sedikitnya 44 jenis tanaman bonsai yang dipamerkan di ajang Nusa Dua Fiesta (NDF) ke-17 mendapat perhatian wisatawan yang berkunjung di Pulau Paninsula, kawasan Pengembangan Pariwisata Indonesia itu.
Made Suadnyana pemilik ajungan tanaman bonsai, di Nusa Dua, Bali, Selasa mengatakan pihaknya baru pertama kali ikutserta dalam ajang NDF.
"Cukup banyak wisatawan nusantara dan asing yang tertarik melihat seni tanaman bonsai yang saya pamerkan. Karena yang saya bawa sebagian besar adalah tanaman koleksi yang memiliki keindahan tanaman itu," katanya.
Ia mengatakan saat ini tanaman seni bonsai sudah cukup terkenal di tingkat nasional dan internasional. Sehingga masyarakat sangat memburu bahan pohon yang dianggap bisa dibentuk dahannya menjadi seni.
"Warga yang senang dengan koleksi pohon bonsai secara terus menerus melakukan pemburuan bahan pohon untuk dijadikan bonsai. Namun di Bali sendiri untuk mencari bahannya semakin sulit," ucapnya.
Menurut dia, ajang tahunan ini cukup memberikan ruang kepada para koleksi seni bonsai untuk memamerkan karya seni pada tanaman.
"Ajang ini cukup memberi ruang kepada pencinta seni, sehingga harapan ke depan kegiatan ini terus berlanjut, dan semakin banyak juga peserta lainnya memamerkan karya seni pohon bonsai," ujar pemilik koleksi "Bonsai Indah" yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk Denpasar.
Ia menyebutkan pada pameran kali ini ada sejumlah koleksi tanaman yang klasik dan sudah berumur di berkisar 20 tahun hingga 50 tahun.
"Tanaman yang saya bawa kali ini di antaranya santigi, beringin, asem, calipornis, bunut dan lainnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Made Suadnyana pemilik ajungan tanaman bonsai, di Nusa Dua, Bali, Selasa mengatakan pihaknya baru pertama kali ikutserta dalam ajang NDF.
"Cukup banyak wisatawan nusantara dan asing yang tertarik melihat seni tanaman bonsai yang saya pamerkan. Karena yang saya bawa sebagian besar adalah tanaman koleksi yang memiliki keindahan tanaman itu," katanya.
Ia mengatakan saat ini tanaman seni bonsai sudah cukup terkenal di tingkat nasional dan internasional. Sehingga masyarakat sangat memburu bahan pohon yang dianggap bisa dibentuk dahannya menjadi seni.
"Warga yang senang dengan koleksi pohon bonsai secara terus menerus melakukan pemburuan bahan pohon untuk dijadikan bonsai. Namun di Bali sendiri untuk mencari bahannya semakin sulit," ucapnya.
Menurut dia, ajang tahunan ini cukup memberikan ruang kepada para koleksi seni bonsai untuk memamerkan karya seni pada tanaman.
"Ajang ini cukup memberi ruang kepada pencinta seni, sehingga harapan ke depan kegiatan ini terus berlanjut, dan semakin banyak juga peserta lainnya memamerkan karya seni pohon bonsai," ujar pemilik koleksi "Bonsai Indah" yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk Denpasar.
Ia menyebutkan pada pameran kali ini ada sejumlah koleksi tanaman yang klasik dan sudah berumur di berkisar 20 tahun hingga 50 tahun.
"Tanaman yang saya bawa kali ini di antaranya santigi, beringin, asem, calipornis, bunut dan lainnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014