Jakarta (Antara Bali) - Komisaris Tirta Wahana Bali International
Leemarvin Lieano mengatakan revitalisasi Teluk Benoa akan menyerap
250.000 tenaga kerja selama pembangunan maupun setelah operasi kawasan
tersebut.
"Kita akan libatkan masyarakat Bali dari awal untuk revitalisasi Teluk Benoa, kalau bisa memenuhi kriteria tenaga kerja seperti kualitas, kapasitas dan semua bisa sesuai pasti dilibatkan 100 persen," katanya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan selain pelibatan tenaga kerja lokal, reklamasi juga akan menambah pendapatan pajak bagi negara dan daerah diantaranya bentuk pajak PPN saat pembangunan sebesar Rp3 trilliun.
"Pengembangan ini bisa sampai 20--30 tahun dengan nilai investasi sebesar Rp30 triliun dan kami terbuka kalau memang ada investor lokal yang mau gabung," katanya.
Marvin mengatakan revitalisasi ini berupaya memperbaiki dan meningkatkan kehidupan sosial masyarakat, budaya dan lingkungan serta ekonomi masyarakat Bali yang mengalami penurunan.
"Dari jumlah 1.400 hektare wilayah air Teluk Benoa, yang kita reklamasi kurang lebih 700 hektare saja dan ini revitalisasi yang berbasis reklamasi karena yang direvitalisasi tidak hanya lingkungan justru juga budaya, ekonomi dan sosial ditingkatkan," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga akan membangun ikon baru destinasi pariwisata, botanical garden, Museum, pusat budaya bali bahkan museum dunia.
"Kami juga akan membangun kembali Pulau Pudut yang telah hilang karena abrasi untuk dikembalikan pengelolaannya kepada masyarakat," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kita akan libatkan masyarakat Bali dari awal untuk revitalisasi Teluk Benoa, kalau bisa memenuhi kriteria tenaga kerja seperti kualitas, kapasitas dan semua bisa sesuai pasti dilibatkan 100 persen," katanya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan selain pelibatan tenaga kerja lokal, reklamasi juga akan menambah pendapatan pajak bagi negara dan daerah diantaranya bentuk pajak PPN saat pembangunan sebesar Rp3 trilliun.
"Pengembangan ini bisa sampai 20--30 tahun dengan nilai investasi sebesar Rp30 triliun dan kami terbuka kalau memang ada investor lokal yang mau gabung," katanya.
Marvin mengatakan revitalisasi ini berupaya memperbaiki dan meningkatkan kehidupan sosial masyarakat, budaya dan lingkungan serta ekonomi masyarakat Bali yang mengalami penurunan.
"Dari jumlah 1.400 hektare wilayah air Teluk Benoa, yang kita reklamasi kurang lebih 700 hektare saja dan ini revitalisasi yang berbasis reklamasi karena yang direvitalisasi tidak hanya lingkungan justru juga budaya, ekonomi dan sosial ditingkatkan," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga akan membangun ikon baru destinasi pariwisata, botanical garden, Museum, pusat budaya bali bahkan museum dunia.
"Kami juga akan membangun kembali Pulau Pudut yang telah hilang karena abrasi untuk dikembalikan pengelolaannya kepada masyarakat," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014