Denpasar (Antara Bali) - Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Kamis melakukan operasi selama dua jam terhadap Mirza Resti Nirmala (24), korban perampokan yang juga pegawai Pegadaian Singaraja.
Kasubag Humas RS Sanglah, dr I Gusti Ngurah Agung Putra Wibawa yang dikonfirmasi wartawan mengakui sudah dilakukannya operasi itu, namun belum bisa menjelaskan secara spesifik terkait hasilnya.
"Operasi sudah dilakukan, kondisi pasien sudah stabil namun tidak sadar. Selanjutnya pasien tetap dirawat di Intensif Care Unit ICU)," ujar Putra Wibawa.
Disinggung soal luka lubang di kepala korban, apakah diakibatkan karena tembakan atau sebab lain sebagaimana keterangan pihak kepolisian yang mengatakan akibat kekerasan tumpul, Putra Wibawa mengatakan masih menunggu laporan tim medis yang menanganinya.
Manajer Operasional Perum Pegadaian Denpasar Made Maryawan mengaku mendapat keterangan dari tim dokter bahwa operasi itu berlangsung lancar, yakni dua jam lebih cepat dari perkiraan awal.
Pascaoperasi "trepanasi" yang dimulai pukul 11.00 Wita dan berakhir pada pukul 14.00 Wita, kondisi korban penembakan perampok tersebut berangsur stabil.
Hanya saja, sambung Mariawan, dirinya belum bisa menjelaskan secara detil hasil operasi tim dokter Rumah Sakit Sanglah. "Saya masih menunggu keterangan dokter. Yang jelas, operasinya berjalan lancar, ini sudah melegakan kami," katanya.
Maryawan yang terus memantau perkembangan kesehatan gadis asal Surabaya itu, juga mengaku sedikit lega, demikian juga keluarga besar Icha, sapaan Mirza Resti Nirmala, yang sebagian sudah tiba di Bali guna melihat kondisi terakhir wanita berkerudung itu.
Setelah dua jam menjalani operasi, tubuh Icha kemudian dipindah lagi ke ruang ICU. "Kondisinya mulai stabil pascaoperasi meski dalam keadaan tidak sadar," ujar Maryawan.
Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS Sanglah, dr Krisna Wibawa mengaku masih berada di luar daerah sehingga belum mendapat data mengenai hasil operasi perempuan yang baru tiga bulan mendapat tugas di Kantor Cabang Pembantu Perum Pegadaian di Kota Singaraja itu.
Seperti diketahui, terdapat dua lubang di kepala Icha, yakni di sebelah kanan dan kiri yang sempat diduga, akibat tertembus proyektil peluru. Kejadian tersebut dialami korban saat sendirian di kantor Pegadaian unit Hardys dan tiba-tiba didatangi pelaku yang diduga menggunakan senjata api kemudian menembakkan ke arah kepala Icha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Kasubag Humas RS Sanglah, dr I Gusti Ngurah Agung Putra Wibawa yang dikonfirmasi wartawan mengakui sudah dilakukannya operasi itu, namun belum bisa menjelaskan secara spesifik terkait hasilnya.
"Operasi sudah dilakukan, kondisi pasien sudah stabil namun tidak sadar. Selanjutnya pasien tetap dirawat di Intensif Care Unit ICU)," ujar Putra Wibawa.
Disinggung soal luka lubang di kepala korban, apakah diakibatkan karena tembakan atau sebab lain sebagaimana keterangan pihak kepolisian yang mengatakan akibat kekerasan tumpul, Putra Wibawa mengatakan masih menunggu laporan tim medis yang menanganinya.
Manajer Operasional Perum Pegadaian Denpasar Made Maryawan mengaku mendapat keterangan dari tim dokter bahwa operasi itu berlangsung lancar, yakni dua jam lebih cepat dari perkiraan awal.
Pascaoperasi "trepanasi" yang dimulai pukul 11.00 Wita dan berakhir pada pukul 14.00 Wita, kondisi korban penembakan perampok tersebut berangsur stabil.
Hanya saja, sambung Mariawan, dirinya belum bisa menjelaskan secara detil hasil operasi tim dokter Rumah Sakit Sanglah. "Saya masih menunggu keterangan dokter. Yang jelas, operasinya berjalan lancar, ini sudah melegakan kami," katanya.
Maryawan yang terus memantau perkembangan kesehatan gadis asal Surabaya itu, juga mengaku sedikit lega, demikian juga keluarga besar Icha, sapaan Mirza Resti Nirmala, yang sebagian sudah tiba di Bali guna melihat kondisi terakhir wanita berkerudung itu.
Setelah dua jam menjalani operasi, tubuh Icha kemudian dipindah lagi ke ruang ICU. "Kondisinya mulai stabil pascaoperasi meski dalam keadaan tidak sadar," ujar Maryawan.
Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS Sanglah, dr Krisna Wibawa mengaku masih berada di luar daerah sehingga belum mendapat data mengenai hasil operasi perempuan yang baru tiga bulan mendapat tugas di Kantor Cabang Pembantu Perum Pegadaian di Kota Singaraja itu.
Seperti diketahui, terdapat dua lubang di kepala Icha, yakni di sebelah kanan dan kiri yang sempat diduga, akibat tertembus proyektil peluru. Kejadian tersebut dialami korban saat sendirian di kantor Pegadaian unit Hardys dan tiba-tiba didatangi pelaku yang diduga menggunakan senjata api kemudian menembakkan ke arah kepala Icha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010