Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Sosial Republik Indonesia mendorong Yayasan Sayang Bali mencegah terjadinya eksploitasi anak dan memberikan hidup yang layak bagi anak-anak telantar.

"Komitmen yayasan sayang Bali untuk mengurus Bayi terlantar perlu diperhatikan oleh Pemerintah daerah sehingga anak terlantar dirawat dengan baik" kata Dirjen Rehabilatasi Kementerian Sosial Republik Indonesia Drs Syamsudi saat mengunjungi Yayasan Sayangi Bali di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan bahwa banyaknya lembaga yang belum terakredatasi menjadi permasalahan seperti diskriminasi dan eskploitasi terhadap anak sehingga Kemensos harus memastikan keberadaan lembaga-lembaga itu dan tidak membawa masalah baru.

Syamsudi menegaskan bahwa untuk itu Kemensos mendukung keberadaan lembaga seperti Yayasan Sayangi Bali itu dengan menyediakan kebutuhan dasar anak, yakni susu, tempat tidur dan kebutuhan dasar lainnya.

"Permasalahan yang sering terjadi terhadap anak terlantar yakni kekerasan fisik, seksual dan psikis yang masih terjadi di negara ini," ujarnya.

Oleh sebab itu, keberadaan Kemensos sebagai reprensentasi negara bertugas menyelesaikan masalah tersebut yang juga bekerjasama dengan lembaga berfokus pada pemberdayaan anak terlantar.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sayang Bali, Dewa Putu Wirata menuturkan bahwa untuk mengatasi kekurangan kebutuhan anak-anak selain mengharapkan bantuan kepada pemerintah. Namun, juga didapat dari donator yang memiliki kepedulian terhadap anak terlantar.

"Karena kemauan dan kerja keras sampai saat ini belum dalam terkendala biaya untuk memenuhi kebutuhan anak dan bayi terlantar itu," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa masalah fakir miskin dan anak terlantar merupakan tanggungjawab bersama sebagai umat yang beragama. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014