Negara (Antara Bali) - Pemkab Kediri, Jawa Timur tertarik untuk mengembangkan ternak sapi Bali di wilayahnya, setelah berkunjung ke Kabupaten Jembrana, Rabu.

"Sapi Bali cukup populer dari sisi kualitas dagingnya. Kami tertarik untuk mengembangkannya di Kediri," kata Kepala Dinas Peternakan Dan Perikanan Kediri, Sri Suparmi.

Selain kualitas daging, menurutnya, menjual sapi Bali lebih gampang dilakukan, karena jenis sapi ini sudah populer di pasaran.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, kepada Kepala Dinas Pertanian, Peternakan Dan Perkebunan Jembrana, I Ketut Wiratma ia mengatakan, komunikasi lebih intensif akan dilakukan dengan harapan tahun depan rencana tersebut sudah bisa dijalankan.

"Karena untuk APBD Induk kami sudah selesai dibahas, kemungkinan anggaran untuk pengadaan bibit sapi Bali akan dialokasikan dalam APBD Perubahan 2015. Kami akan koordinasikan dulu dengan institusi terkait disana," ujarnya.

Dengan wilayah mencapai 26 kecamatan dan 344 desa, ia optimis sapi Bali bisa dikembangkan di Kediri, bahkan akan dilakukan percobaan kawin silang dengan sapi lokal, sehingga didapat sapi jenis baru.

Ia mengungkapkan, di wilayahnya ada 189.000 kelompok masyarakat, yang sangat potensial untuk digerakkan dalam pengembangan ternak sapi Bali.

"Dengan jumlah ribuan kelompok tersebut, tentu dibutuhkan anggaran yang sangat besar untuk pengadaan bibit sapi Bali. Karena itu, pengadaan akan kami lakukan bertahap," katanya.

Menanggapi rencana Pemkab Kediri ini, Wiratma mengatakan, pada prinsipnya pihaknya siap untuk bekerjasama, sepanjang pengiriman sapi Bali tidak menyalahi aturan dalam Peraturan Gubernur (Pergub).

"Kerjasama pengiriman sapi Bali ini bisa dilakukan, karena saat ini jenis sapi yang sama juga sudah dikembangkan di Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan Timur," katanya.

Ia mengakui, ketertarikan peternak luar daerah untuk mengembangkan sapi Bali cukup besar, sehingga harus dikontrol agar tidak terjadi pengiriman bibit sapi secara liar, yang akan berpengaruh terhadap populasi sapi tersebut di Bali.

"Pada tahun 2011, sempat terjadi penurunan populasi sapi cukup signifikan di Jembrana. Namun sejak tahun 2013, populasi tersebut pelan-pelan bertambah, baik dari sapi yang dimiliki masyarakat pribadi, maupun kelompok ternak," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014