Denpasar (Antara Bali) - Jajaran Komando Daerah Militer IX/Udayana telah melampaui target pembuatan satu juta biopori yang saat ini mencapai 1.046.415 biopori.

"Ini merupakan kinerja para anggota baik militer maupun pegawai negeri sipil sehingga pembuatan biopori telah melampaui target," kata Kepala Staf Angkatan Darat Kodam IX/Udayana Brigadir Jenderal TNI Ruslian Hariyadi ditemui usai peluncuran serentak secara nasional pembuatan biopori di Lapangan Puputan Badung, di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, pembuatan biopori tersebut telah dilaksanakan sejak awal Agustus dan dijadwalkan akan berakhir hingga September 2014 sekaligus memaknai Hari Ulang Tahun TNI ke-69.

Dia menjelaskan bahwa di jajaran Komando Regional Militer 161 di Kupang, Nusa Tenggara Timur telah membuat sekitar 408 ribu lubang biopori, jajaran Komando Daerah Militer 162 di Mataram, Nusa Tenggara Barat sebanyak 301 ribu dan jajaran Komando Daerah Militer 163/Wirasatya Bali membuat sekitar 336 ribu lubang biopori dari target 300 ribu biopori.

Pembuatan biopori tersebut, kata dia, dibuat di lingkungan asrama dan perkantoran serta berkembang hingga ke lahan masyarakat yang berada di sekitar areal kodam setempat.

"Ini merupakan inisiatif Panglima TNI yang menilai bahwa sudah banyak lahan yang ditempati menjadi jenuh dan sulit ditanami sehingga di beberapa daerah seperti Jakarta banjir dan perlu dibuat lubang biopori," katanya.

Lubang resapan biopori itu dibuat dengan diameter 10-30 cm dengan kedalaman sekitar 150 cm dan di isi sampah plastik.

Diharapkan lubang biopori itu berfungsi untuk menahan atau menampung air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah dan tumbuhan di sekitarnya serta membantu pelapukan sampah organik yang menjadi kompos bagi tumbuhan. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014