Bangli (Antara Bali) - Ikan mujair di Danau Batur, Kintamani akan dijadikan ikon Kabupaten Bangli, Provinsi Bali dengan pertimbangan rasa khas satwa itu makin terkenal.
Bupati Bangli I Made Gianyar disela-sela kunjungan pertamanya melihat pameran produk asli Bangli di Lapangan Kapten Mudita, Kamis, menyatakan ikon atau branding itu bukan tanpa asalan.
"Kini masyarakat luar Kabupaten Bangli juga telah mengenal produk mujair khas dari Danau Batur. Terbukti dengan banyaknya restoran dan rumah makan yang menyediakan ikan mujair khas Bangli tersebut," ujarnya.
Ia menyatakan sudah saatnya memperkenalkan wisata kuliner ikan mujair Danau Batur di tingkat nasional maupun internasional.
Untuk itu, kata Gianyar, pihaknya mengajak masyarakat Bangli umumnya untuk mengenali potensi sendiri kemudian untuk di perkenalkan ke masyarakat lainnya yang ada di luar Bangli.
"Mari kita bergandengan tangan untuk menggali potensi diri," ujarnya.
Sementara itu, I Made Gianyar saat kunjungan pameran yang digelar dua hari mulai hari Kamis 12 Agustus sampai Jumat 13 Agustus 2010 itu juga melihat produk makanan khas desa di Bangli diantaranya sate kakul, sate kelinci dan satu alu (biawak).
Makanan lain yang jadi perhatian adalah rujak cemcem, minuman khas Desa Penglipuran juga menjadi perhatian Bupati.
I Wayan Nari, salah satu pedagang rujak cemcem itu mengaku kalau rujak khas Bangli itu sudah dikenal banyak kalangan masyarakat luar Bangli.
"Rujak ini hanya bisa tahan selama tiga hari saja, karena dari bahan alami dan tanpa bahan pengawet," ujar Wayan Nari salah satu penjual rujak cemcem ini dihadapan Bupati Gianyar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Bupati Bangli I Made Gianyar disela-sela kunjungan pertamanya melihat pameran produk asli Bangli di Lapangan Kapten Mudita, Kamis, menyatakan ikon atau branding itu bukan tanpa asalan.
"Kini masyarakat luar Kabupaten Bangli juga telah mengenal produk mujair khas dari Danau Batur. Terbukti dengan banyaknya restoran dan rumah makan yang menyediakan ikan mujair khas Bangli tersebut," ujarnya.
Ia menyatakan sudah saatnya memperkenalkan wisata kuliner ikan mujair Danau Batur di tingkat nasional maupun internasional.
Untuk itu, kata Gianyar, pihaknya mengajak masyarakat Bangli umumnya untuk mengenali potensi sendiri kemudian untuk di perkenalkan ke masyarakat lainnya yang ada di luar Bangli.
"Mari kita bergandengan tangan untuk menggali potensi diri," ujarnya.
Sementara itu, I Made Gianyar saat kunjungan pameran yang digelar dua hari mulai hari Kamis 12 Agustus sampai Jumat 13 Agustus 2010 itu juga melihat produk makanan khas desa di Bangli diantaranya sate kakul, sate kelinci dan satu alu (biawak).
Makanan lain yang jadi perhatian adalah rujak cemcem, minuman khas Desa Penglipuran juga menjadi perhatian Bupati.
I Wayan Nari, salah satu pedagang rujak cemcem itu mengaku kalau rujak khas Bangli itu sudah dikenal banyak kalangan masyarakat luar Bangli.
"Rujak ini hanya bisa tahan selama tiga hari saja, karena dari bahan alami dan tanpa bahan pengawet," ujar Wayan Nari salah satu penjual rujak cemcem ini dihadapan Bupati Gianyar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010