Denpasar (Antara Bali) - Kondisi Mirza Resti Nirmala, (24) karyawan pegadaian yang menjadi korban aksi perampok di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, hingga kini masih koma dan dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar.

"Sampai saat ini, ia masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU dan menggunakan ventilator. Kondisinya masih koma," kata Kasubag Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar dr I Gusti Ngurah Agung Putra Wibawa kepada wartawan di Denpasar, Rabu.

Setelah dua hari menjalani perawatan intensif sejak Senin (9/8), tim medis belum berani melakukan tindakan operasi sampai kondisinya benar benar stabil.

"Kami masih pantau kadar hemogoblinnya (HB) atau protein dalam sel darah merah agar naik," ujar dia.

Sebelumnya, kadar HB Icha, sapaan akrab korban, masih berada di bawah 6.

Putra Wibawa menjelaskan, untuk bisa dilakukan operasi maka kadar HB-nya harus di atas 10. Dari pengamatan pasien, kadar HB-nya saat ini terus berangsur naik.

"Kadar HB-nya sekarang sudah mencapai 9 sehingga sekarang ini tim medis tengah dalam persiapan untuk melakukan tindakan operasi," ujar dia.

Seperti diketahui, diduga akibat peluru yang dimuntahkan oleh senjata perampok, tembus mengenai kepala korban sehingga korban kehilangan banyak darah. Bahkan otak Icha mengalami kerusakan yang mengakibatkan kondisinya hingga kni kritis.

Hanya saja seberapa parah tingkat kerusakannya, ujar Putra Wibawa, sejauh ini belum diketahui pasti. Diakui, memang ada kecenderungan mengarah terjadinya kerusakan pada otak.

Lebih lanjut Putra menjelaskan dengan kondisi seperti itu maka yang diperlukan secepatnya adalah melakukan operasi trepanasi.

Operasi trepanasi merupakan operasi yang dilakukan dengan membuka tulang kepala dengan tujuan mencapai otak untuk tindakan pembedahan definitif.

"Tim dokter sudah siap melakukan operasi, termasuk ahli bedah syaraf dan tinggal tunggu waktu yang tepat," ujar dia.

Terkait dugaan hasil penyelidikan kepolisian soal luka tembus korban bukan merupakan luka tembakan, namun benda tumpul, Putra Wibawa hanya menegaskan bahwa di dalam kepala Icah tidak ditemukan adanya peluru.

Menyoal adanya lubang di kepala bagian kiri dan kanan Icha, ia menjelaskan luka tersebut bisa disebabkan oleh apa saja. Sehingga belum dapat dipastikan bahwa luka tembus pada kepala itu merupakan luka tembakan.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010