Denpasar (Antara Bali) - Jenazah Mark David Sansom (31), warga negara Australia yang diduga terjatuh dari lantai lima hotel Haris, Kuta, Bali, belum diambil oleh pihak keluarga dan konsulat.

"Kami masih menunggu pihak keluarga dan konsulat apakah jenazah diambil atau dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala Bagian Staf Medis Fungsional (SMF) Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit di Denpasar, Selasa.

Jenazah korban saat ini masih dititipkan di Instalasi Kamar Jenazah RSUP Sanglah Denpasar, Bali karena masih menunggu kepastian dari keluarga dan konsulat terkait tindakan lebih lanjut.

Putu Alit menuturkan bahwa petugas sudah melaporkan kepada konsulat terkait kematian warga Australia tersebut. Namun, hingga saat ini tidak ada lanjutan terkait pemberitahuan itu.

Selain itu, pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut belum meminta kepada tim forensik untuk melakukan autopsi terhadap jenazah korban sehingga penyebab pasti kematian warga negara Australia tersebut belum dapat diketahui.

"Penyebab kematian jenazah belum kami ketahui karena belum ada permintaan autopsi dari pihak berwajib upaya tersebut," ujar Alit.

Sampai saat ini, pihaknya masih menduga korban mengakiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai lima Hotel haris tersebut.

"Sampai saat ini jenazah masih tersimpan di tempat pendingin jenazah untuk menjaga kondisi jenazah tetap awet," katanya.

Sebelumnya jenazah diterima oleh petugas IKJ RSUP Sanglah, pada (12/9) malam yang langsung dibawa oleh ambulance BPBD Kota Denpasar. Kemudian, tim forensik melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban.

Pria yang berkewarganegaraan Australia tersebut terdaftar dengan Nomor pasport N7248687 dan diketahui menginap sendirian di Hotel Haris, wilayah Gelogor Carik, Kuta, Bali dengan nomor kamar hotel 5240.

Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan melompat dari kamar hotel tersebut karena ditemukan adanya ranting pohon bunga kamboja di sekitar tubuh korban tempat korban terjatuh patah. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014