Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Perindustrian menggelar
Pameran Industri Kreatif Yogyakarta untuk membantu mempromosikan produk
perajin unggulan di kota tersebut.
"Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan produk terbaik dari para perajin unggulan dalam rangka memperluas pasar produk IKM (Industri Kecil Menengah)," kata Irjen Kemenperin Syarif Hidayat, di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Yogyakarta merupakan salah satu kota yang berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi kota kreatif. "Tingginya kreativitas yang dimiliki para pelaku industri di Yogyakarta mampu menghasilkan barang-barang bernilai jual tinggi," ujarnya.
Saat ini, menurutnya, ekonomi kreatif Yogyakarta masih berada dalam skala industri kecil dan menengah serta menjadi sumber mata pencaharian utama sebagian warga Yogyakarta. Syarif mengatakan tiap wilayah di Yogyakarta memiliki potensi ekonomi kreatif masing-masing sehingga tidak hanya terkonsentrasi di satu titik saja.
Menurut dia, potensi ekonomi kreatif Yogyakarta sudah semakin berkembang. Hal ini tercermin dari nilai ekspor komoditas kreatif Yogyakarta pada Juni 2014 sebesar 27 juta dolar AS. "Terjadi kenaikan 13,72 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 24 juta dolar AS," katanya.
Sementara dibandingkan pada Juni 2013, nilai ekspornya tercatat 22 juta dolar AS. "Nilai ekspor tertinggi didominasi oleh pakaian jadi bukan rajutan, perabot rumah tangga dan barang-barang dari kulit," ujarnya.
Pameran industri kreatif Yogyakarta ini mengikutsertakan sebanyak 44 perajin IKM yang menampilkan berbagai produk unggulan di antaranya batik, tenun, kulit, kayu, rajut, perak, tembaga, kerajinan wayang, herbal dan aneka makanan. Pameran tersebut akan berlangsung selama empat, 16 September - 19 September 2014 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Sementara Pemerintah Kota Yogyakarya juga telah memfasilitasi para pelaku usaha IKM dengan mengadakan berbagai kegiatan di antaranya YOGYAtic sebagai komunitas produsen kerajinan, sosialisasi kebijakan pengembangan industri kreatif, penyelenggaraan kegiatan tahunan seperti Festival Kesenian Yogyakarta dan Yogya Fashion Week. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan produk terbaik dari para perajin unggulan dalam rangka memperluas pasar produk IKM (Industri Kecil Menengah)," kata Irjen Kemenperin Syarif Hidayat, di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Yogyakarta merupakan salah satu kota yang berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi kota kreatif. "Tingginya kreativitas yang dimiliki para pelaku industri di Yogyakarta mampu menghasilkan barang-barang bernilai jual tinggi," ujarnya.
Saat ini, menurutnya, ekonomi kreatif Yogyakarta masih berada dalam skala industri kecil dan menengah serta menjadi sumber mata pencaharian utama sebagian warga Yogyakarta. Syarif mengatakan tiap wilayah di Yogyakarta memiliki potensi ekonomi kreatif masing-masing sehingga tidak hanya terkonsentrasi di satu titik saja.
Menurut dia, potensi ekonomi kreatif Yogyakarta sudah semakin berkembang. Hal ini tercermin dari nilai ekspor komoditas kreatif Yogyakarta pada Juni 2014 sebesar 27 juta dolar AS. "Terjadi kenaikan 13,72 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 24 juta dolar AS," katanya.
Sementara dibandingkan pada Juni 2013, nilai ekspornya tercatat 22 juta dolar AS. "Nilai ekspor tertinggi didominasi oleh pakaian jadi bukan rajutan, perabot rumah tangga dan barang-barang dari kulit," ujarnya.
Pameran industri kreatif Yogyakarta ini mengikutsertakan sebanyak 44 perajin IKM yang menampilkan berbagai produk unggulan di antaranya batik, tenun, kulit, kayu, rajut, perak, tembaga, kerajinan wayang, herbal dan aneka makanan. Pameran tersebut akan berlangsung selama empat, 16 September - 19 September 2014 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Sementara Pemerintah Kota Yogyakarya juga telah memfasilitasi para pelaku usaha IKM dengan mengadakan berbagai kegiatan di antaranya YOGYAtic sebagai komunitas produsen kerajinan, sosialisasi kebijakan pengembangan industri kreatif, penyelenggaraan kegiatan tahunan seperti Festival Kesenian Yogyakarta dan Yogya Fashion Week. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014