Nusa Penida (Antara Bali) - Masyarakat Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali, namun secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung, kini mulai mengalami kesulitan air bersih untuk konsumsi dan keperluan sehari-hari.

"Hal itu dipicu akibat musim kemarau, disamping sumber mata air Guyangan yang mempunyai debit 179 liter per detik hanya dapat dimanfaatkan 30 liter," kata Camat setempat, I Ketut Sukla, SH, Senin.

Ia mengatakan, di tengah kesulitan air bersih pada musim kemarau itu pemanfaatan air tidak tepat sasaran, karena banyak warga memanfaatkan air untuk kepentingan bisnis, bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendesak yakni untuk minum dan memasak.

Di beberapa tempat penggunaan air perpipaan itu justru digunakan untuk membuat batako, sementara masyarakat lainnya mengalami kesulitan air minum untuk kebutuhan sehari-hari.

Pipanisasi sudah dilakukan ke sebagian besar desa terpencil di daerah itu, namun airnya tidak mengalir secara merata. Seperti di Dusun Pelilit, Dusun Sebuluh dan Dusun Sompang warga tidak menikmati air, meskipun sudah disambungkan dengan pipa.

Warga sudah sering mengeluh tidak pernah mendapat pelayanan, namun penanggung jawab unit pelaksana teknis (UPT) Mata Air Guyangan tidak pernah turun ke lapangan, ujar Ketut Sukla.

Ia mengakui dalam musim kemarau ini masyarakat sangat susah mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Oleh sebab itu UPT Mata Air Guyangan harus segera dikelola secara maksimal agar masyarakat mendapat pelayanan air bersih, sekaligus menghindari penyimpangan penggunaannya. (ADT)

Pewarta:

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014