Denpasar (Antara Bali) - Jajaran Komando Daerah Militer IX/Udayana melakukan antisipasi produksi dan distribusi bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) atau simbol gerakan separatis lainnya.

"Kami terapkan sistem temu dan lapor cepat yang sudah berjalan sistemnya," kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Czi Abdijon Sinaga di Denpasar, Kamis.

Antisipasi itu menyusul pada Jumat (5/9) lalu aparat TNI di Kodim 0710 Pekalongan, Jawa Timur, menyita ribuan bendera GAM yang diproduksi di daerah setempat dan diduga akan didistribusikan ke Aceh.

Distribusi tersebut diperkirakan akan berlangsung saat perayaan gerakan separatis tersebut pada 4 Desember 2014.

Lebih lanjut Abdijon menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sistem pengawasan dan pengamanan melalui sistem terbuka dan tertutup yang dilakukan oleh petugas intelijen dan aparat TNI di tingkat desa yakni Bintara Pembina Desa (Babinsa).

"Sistem terbuka yakni dari Babinsa dan tertutup dari aparat intelijen. Kalau ada nanti berita pastinya akan cepat dikabarkan," ucap lulusan Akademi Militer 1988 itu.

Pengamanan kata dia, tak hanya dilakukan di wilayah Bali tetapi juga di kawasan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur termasuk perbatasan NTT dengan Timor Leste.

Sementara itu untuk wilayah Pulau Dewata, Abdijon mengungkapkan keamanan di Bali masih kondusif dan tidak ada gesekan antarwarga. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014