Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar bekerja sama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Udayana dalam rangka melakukan upaya pengembangan ekowisata dan pengendalian kerusakan lingkungan.

"Melalui kerja sama ini kami harapkan lingkungan hidup di Denpasar akan lebih tertata dan lebih baik," kata Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, pengembangan ekowisata di Subak Sembung Peguyangan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan potensi daya alam, lingkungan serta keunikan alam dan budaya yang nanti akan bisa menjadi salah satu sektor unggulan daerah yang belum dikembangkan secara optimal.

Dia mengatakan, ekowisata merupakan kegiatan wisata alam dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam.

Wali kota mengatakan, dengan prinsip pengembangan konservasi yang melindungi, mengawetkan dan memanfaatkan secara lestari sumber daya alam yang ada dan tidak luput dari nilai ekonomis dan edukasi.

"Dukungan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ekowisata dengan nilai-nilai sosial Budaya," katanya.

Rai Mantra mengharapkan agar Subak Sembung ke depannya lestari dengan adanya program aksi itu dan agar instansi terkait dapat bersinergi untuk memajukan ekowisata di Subak Sembung, sehingga Denpasar bisa memiliki destinasi lingkungan baru dalam strategi pemberdayaan masyarakat dan "interpreneurship" yang dapat dikunjungi masyarakat Kota Denpasar.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, Anak Agung Bagus Sudharsana mengatakan, adapun program yang dirancang dalam aksi ekowisata ini berupa penanaman tanaman obat yang akan ditanam di sepanjang jalur "jogging track" di Subak Sembung, penanaman tanaman upacara dan langka sebanyak 50 pohon di areal Pura Dalem.

Selain itu, pihaknya juga menyerahkan dua unit mesin jahit sebagai sarana Ibu PKK dalam mengembangkan keterampilan memanfaatkan sampah anorganik menjadi barang bermanfaat, penyerahan 10 unit sepeda gayung sebagai pendukung operasional pekaseh di Subak Sembung.

Begitu juga penyerahan 100 tong sampah organik dan anorganik dan penebaran 50 bibit ikan nila di aliran sungai sepanjang "jogging track".

Sudharsana menambahkan, terkait pengembangan ekowisata juga dilaksanakan seminar serta pelatihan kepada masyarakat tentang hasil kajian pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan serta pemasangan papan nama ekowisata di pintu masuk menuju Subak Sembung. (ADT)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014