Denpasar (Antara Bali)- Ajang Sanur Village Festival (SVF) tidak hanya menjadi ajang promosi pariwisata dan budaya, tetapi industri kreatif juga ikut dalam ajang tahunan itu

"Tahun ini tercatat sekitar 100 eksibitor ikut dalam SKE. Dibandingkan tahun lalu jumlahnya meningkat sekitar 100 persen. Kami memperkirakan nilai transaksi bisa meningkat 100 persen, ya minimal 80 persen dari tahun lalu," kata Pelaksana Project Director Sanur Kreatif Expo, Abby Krisnamurti di Sanur, Bali, Kamis.

Ia menjelaskan, tahun lalu yang merupakan ajang SKE pertama mampu meraup transaksi hingga Rp3 miliar. Dengan peningkatan peserta saat ini, diperkirakan transaksi bisa mencapai Rp6 miliar. "Setidaknya ada peningkatan 80 persen dibanding transaksi tahun lalu," ujarnya.

Ia mengakui minat para UKM, BUMN, pemerintah serta pihak swasta terhadap SKE menunjukkan peningkatan. Animo mereka untuk ikut ajang promosi ini sangat besar. Hal ini tentu saja karena nama Sanur Village Festival yang sudah sangat kuat.

"`Image` dan nama SVF sudah sangat kuat sehingga mampu menjadi magnet," katanya.

Selain nama SVF, Krisnamurti juga mengakui ide dan substansi SKE yang bisa ditangkap oleh para peserta.

"Substansinya mereka nangkapMengapa even ini diadakan. Ajang ini pun bisa dijadikan showcase produk mereka," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan SVF.

Menparekraf menyampaikan harapannya agar ada peran serta dari luar sektor pariwisata. Ternyata mendapat respon dengan keikutsertaan banyak instansi, BUMN dan Kementerian dalam ajang SVF ke-9 yang digelar selama lima hari hingga Minggu (24/8).(I020)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014