Denpasar (Antara Bali) - Tiga karateka asal Bali gagal menyumbangkan medali emas untuk tim Merah-Putih di ajang Asian Karatedo Federation (AKF) Kadet Junior dan U-21 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 7-10 Agustus lalu.
"Ketiga karateka Bali tersebut belum berhasil meraih banyak medali emas untuk Indonesia," kata pelatih karate Pengprov FORKI Bali, Nyoman Sumayasa, di Denpasar, Jumat.
Ketiga karateka Bali tersebut yakni I Kadek Krisna Dwi Antara di nomor kumite junior putri kelas -61 kilogram, Ni Made Dwi Puspitasari (kumite U-21 putri kelas -60 kg), dan Gede Rizky Gustisa Wisnu (kumite putra U-21 kelas + 78 kg).
Nyoman Sumayasa mengakui kegagalan atlet karateka Bali tersebut gagal meraih medali emas karena ketatnya persaingan dan lawan yang dihadapi cukup tangguhnya dari negara-negara Asia seperti Jepang, Kazakhstan dan Iran.
Kadek Krisna Dwi Antara kalah di babak pertama melawan karateka Jepang, Ikeda Koki.
Sedangkan Ni Made Dwi Puspitasari tumbang atas karateka Kazakhstan, Oleshko Anastassiya di laga pertama. "Kemudian Gustisa Wisnu juga ditundukkan karateka Kazakhstan Toltay Abylay," ujarnya.
Ketiga karateka tersebut, lanjut dia, sedang uji coba dengan karateka Austria di Jakarta yang sejak beberapa waktu lalu.
"Selain uji coba dengan karateka Austria, ketiga atlet itu juga mendapat ilmu dari pelatih Austria yang juga melatih atlet karatekanya di Asian Games 2014, Incheon, Korea Selatan itu," ujarnya.
Selain itu, Pengurus Pusat FORKI juga belum membolehkan Gustisa, Dek Sari, dan Kadek Krisna balik ke Bali untuk mengikuti sejumlah pelatihan bersama karateka dari timnas Indonesia dalam uji coba melawan karateka Austria.
"Itu merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh mereka," ujar Sumayasa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Ketiga karateka Bali tersebut belum berhasil meraih banyak medali emas untuk Indonesia," kata pelatih karate Pengprov FORKI Bali, Nyoman Sumayasa, di Denpasar, Jumat.
Ketiga karateka Bali tersebut yakni I Kadek Krisna Dwi Antara di nomor kumite junior putri kelas -61 kilogram, Ni Made Dwi Puspitasari (kumite U-21 putri kelas -60 kg), dan Gede Rizky Gustisa Wisnu (kumite putra U-21 kelas + 78 kg).
Nyoman Sumayasa mengakui kegagalan atlet karateka Bali tersebut gagal meraih medali emas karena ketatnya persaingan dan lawan yang dihadapi cukup tangguhnya dari negara-negara Asia seperti Jepang, Kazakhstan dan Iran.
Kadek Krisna Dwi Antara kalah di babak pertama melawan karateka Jepang, Ikeda Koki.
Sedangkan Ni Made Dwi Puspitasari tumbang atas karateka Kazakhstan, Oleshko Anastassiya di laga pertama. "Kemudian Gustisa Wisnu juga ditundukkan karateka Kazakhstan Toltay Abylay," ujarnya.
Ketiga karateka tersebut, lanjut dia, sedang uji coba dengan karateka Austria di Jakarta yang sejak beberapa waktu lalu.
"Selain uji coba dengan karateka Austria, ketiga atlet itu juga mendapat ilmu dari pelatih Austria yang juga melatih atlet karatekanya di Asian Games 2014, Incheon, Korea Selatan itu," ujarnya.
Selain itu, Pengurus Pusat FORKI juga belum membolehkan Gustisa, Dek Sari, dan Kadek Krisna balik ke Bali untuk mengikuti sejumlah pelatihan bersama karateka dari timnas Indonesia dalam uji coba melawan karateka Austria.
"Itu merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh mereka," ujar Sumayasa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014