Denpasar (Antara Bali) - Infrastruktur penunjang kendaraan publik Trans Sarbagita (Sanur, Badung, Gianyar dan Tabanan) perlu dibenahi agar memberikan kenyamanan yang lebih optimal.
"Kami harapkan pemerintah dan pengelola bus Trans Sarbagita melakukan koordinasi agar bisa melakukan evaluasi dan pembenahan terhadap penunjang kendaraan tersebut," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali Gusti Lanang Rai Bayu Wibiseka di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan keberadaan transportasi umum tersebut harus memberi kenyamanan penumpang, termasuk juga membenahi fasilitas yang lain, seperti halte dan angkutan pengumpan (feeder).
"Angkutan penghubung sangat diperlukan dan saat ini sudah dilakukan di Kota Denpasar. Namun kondisinya belum mampu maksimal dalam menarik simpati warga untuk memanfaatkan kendaraan tersebut," kata politikus Partai Golkar Bali.
Selain itu, kata dia, di dekat halte bus Sarbagita harus juga dipikirkan ada lahan untuk parkir sepeda motor penumpang. Hal ini sebagai solusi untuk menarik simpati masyarakat untuk naik kendaraan itu.
"Parkir sepeda motor perlu disediakan di dekat halte, sehingga warga yang mau bepergian, seperti Nusa Dua dan Kuta, sepeda motornya bisa diparkir dekat halte terdekat," ujarnya.
Lanang Wibiseka lebih lanjut mengatakan pengelola harus melakukan terobosan dan perencanaan ke depannya, bagaimana melakukan sosialisasi dan pengenalan kendaraan publik tersebut
"Kita lihat contoh Trans Jakarta, keberadaanya cukup eksis dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Karena warga sudah merasakan manfaatnya. Memang walau sudah eksis, tetapi pengelolanya terus mencari terobosan agar lebih eksis lagi," katanya.
Ia mengatakan saat ini bus Sarbagita merupakan sumbangan dari Kementerian Perhubungan yang didanai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Di Bali bus Sarbagita yang telah beroperasi sebanyak 25 unit sejak mulai dioperasikan tahun 2011 telah melayani dua koridor, yakni koridor I melayani dari Kota Denpasar menuju Kampus Universitas Udayana di Bukit Jimbaran (Badung) pergi pulang. Sedang koridor II melayani dari terminal Batubulan (Gianyar) menuju Sentral Parkir Kuta menuju kawasan Nusa Dua (Badung)," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami harapkan pemerintah dan pengelola bus Trans Sarbagita melakukan koordinasi agar bisa melakukan evaluasi dan pembenahan terhadap penunjang kendaraan tersebut," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali Gusti Lanang Rai Bayu Wibiseka di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan keberadaan transportasi umum tersebut harus memberi kenyamanan penumpang, termasuk juga membenahi fasilitas yang lain, seperti halte dan angkutan pengumpan (feeder).
"Angkutan penghubung sangat diperlukan dan saat ini sudah dilakukan di Kota Denpasar. Namun kondisinya belum mampu maksimal dalam menarik simpati warga untuk memanfaatkan kendaraan tersebut," kata politikus Partai Golkar Bali.
Selain itu, kata dia, di dekat halte bus Sarbagita harus juga dipikirkan ada lahan untuk parkir sepeda motor penumpang. Hal ini sebagai solusi untuk menarik simpati masyarakat untuk naik kendaraan itu.
"Parkir sepeda motor perlu disediakan di dekat halte, sehingga warga yang mau bepergian, seperti Nusa Dua dan Kuta, sepeda motornya bisa diparkir dekat halte terdekat," ujarnya.
Lanang Wibiseka lebih lanjut mengatakan pengelola harus melakukan terobosan dan perencanaan ke depannya, bagaimana melakukan sosialisasi dan pengenalan kendaraan publik tersebut
"Kita lihat contoh Trans Jakarta, keberadaanya cukup eksis dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Karena warga sudah merasakan manfaatnya. Memang walau sudah eksis, tetapi pengelolanya terus mencari terobosan agar lebih eksis lagi," katanya.
Ia mengatakan saat ini bus Sarbagita merupakan sumbangan dari Kementerian Perhubungan yang didanai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Di Bali bus Sarbagita yang telah beroperasi sebanyak 25 unit sejak mulai dioperasikan tahun 2011 telah melayani dua koridor, yakni koridor I melayani dari Kota Denpasar menuju Kampus Universitas Udayana di Bukit Jimbaran (Badung) pergi pulang. Sedang koridor II melayani dari terminal Batubulan (Gianyar) menuju Sentral Parkir Kuta menuju kawasan Nusa Dua (Badung)," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014