Singaraja (Antara Bali) - Ketut Darmawan (20) yang kesehariannya sebagai buruh pembajak sawah dan tinggal di Dusun Carik Agung, Desa Lokapaksa, Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, meninggal dunia akibat teserang penyakit rabies.

Korban meninggal dunia setelah dua jam sempat menjalani perawatan di RSUD Singaraja, kata Perbekel (Kepala Desa Pemerintahan) Lokapaksa Gusti Made Kusumayasa, di Singajaja, Senin.

Ia mengaku mendapat informasi, selain korban tewas, tercatat  tiga warga lain di desanya yang juga sempat digigit oleh anjing yang sebelumnya meyerang Darmawan.

Di samping itu, lanjut Kusumayasa, masih ada 15 orang warga lain yang terkena cairan dari mulut Darmawan saat mereka membersihkan busa di bibir korban beberapa jam sebelum dia dibawa ke rumah sakit.

Istri Darmawan, Ni Kadek Eka Wati saat dikonfirmasi ANTARA di rumah duka mengatakan, sang suami digigit anjing peliharaannya sekitar dua bulan lalu.

"Karena tidak ada uang, kami tidak bisa membeli obat untuk itu. Padahal sudah ada yang menyarankan agar suami saya pergi berobat," ujar Wati.

Dikatakan, usai kena gigit, Darmawan mengaku tidak mengalami penderitaan yang berarti, selain rasa sakit di bagian kaki yang bekas digigit anjing.

Setelah belakangan kondisinya menjadi parah dengan suhu badan yang naik turun, kata Wati, suaminya sempat dilarikan ke dukun dan dokter yang berada di kawasan Seririt.

Dokter yang memeriksa Darmawan, lanjut Wati, ternyata juga menyarankan agar korban divaksin antirabies agar penyakitnya tidak bertambah parah.

Sebelum meninggal dunia, lanjutnya, Darmawan seperti orang kesurupan dan dari bibirnya mengeluarkan busa. Melihat itu, dia langsung dilarikan ke UGD RSUD Singaraja.

"Suami saya meninggal dunia dua jam setelah berada di rumah sakit," ujar Wati yang menggendong anak pertama yang baru berumur 1,5 tahun.

Sementara itu, Dirut RSUD Singaraja Nyoman Mardana dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pemkab Buleleng Made Pustaka, belum berhasil dikonfirmasi tentang masalah ini. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010