Nusa Dua (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia mengoptimalkan kompetensi angkatan kerja sebelum memasuki dunia kerja sebagai salah satu bentuk antisipasi persaingan tenaga kerja menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Ketika menjadi angkatan kerja, kami telah memiliki kompetensi yang harus dilakukan yang telah dibangun Kemennakertrans," kata Direktur Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial Kemennakertrans, Haiyani Rumondang disela-sela Pertemuan Dewan Serikat Pekerja ASEAN di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Dia menjelaskan bahwa sebelum menghadapi persaingan di dunia kerja, para angkatan kerja di Tanah Air telah melalui sejumlah kompetensi untuk memberikan nilai tambah keahlian terhadap calon pekerja.
Menurut dia, pekerja Indonesia telah siap memasuki pasar bebas dalam MEA yang efektif diberlakukan mulai 1 Januari 2015.
Haiyani meminta kepada serikat pekerja yang menangi para pekerja Tanah Air dari berbagai sektor untuk membangun keanggotaan melalui pemberian tambahan dan penyegaran.
"Pekerja dalam serikat pekerja juga memiliki tanggung jawab sama-sama bukan hanya pemerintah saja. Mereka harus solid dan memiliki kerja sama yang baik dengan pengusaha dan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas," imbuhnya.
Sementara itu pada pertemuan Dewan Serikat Pekerja ASEAN, meski pemerintah tidak memiliki intervensi langsung, namun pihaknya berharap dapat memberikan masukan untuk jalannya integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah hal berkaitan dengan tenaga kerja ASEAN menjelang MEA di antaranya implementasi terkait tenaga kerja dalam cetak biru komunitas ASEAN.
Aliran bebas tenaga kerja terampil merupakan bagian dari tiga cetak biru Komunitas ASEAN 2015 yakni ekonomi, sosial budaya dan keamanan politik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Ketika menjadi angkatan kerja, kami telah memiliki kompetensi yang harus dilakukan yang telah dibangun Kemennakertrans," kata Direktur Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial Kemennakertrans, Haiyani Rumondang disela-sela Pertemuan Dewan Serikat Pekerja ASEAN di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Dia menjelaskan bahwa sebelum menghadapi persaingan di dunia kerja, para angkatan kerja di Tanah Air telah melalui sejumlah kompetensi untuk memberikan nilai tambah keahlian terhadap calon pekerja.
Menurut dia, pekerja Indonesia telah siap memasuki pasar bebas dalam MEA yang efektif diberlakukan mulai 1 Januari 2015.
Haiyani meminta kepada serikat pekerja yang menangi para pekerja Tanah Air dari berbagai sektor untuk membangun keanggotaan melalui pemberian tambahan dan penyegaran.
"Pekerja dalam serikat pekerja juga memiliki tanggung jawab sama-sama bukan hanya pemerintah saja. Mereka harus solid dan memiliki kerja sama yang baik dengan pengusaha dan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas," imbuhnya.
Sementara itu pada pertemuan Dewan Serikat Pekerja ASEAN, meski pemerintah tidak memiliki intervensi langsung, namun pihaknya berharap dapat memberikan masukan untuk jalannya integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah hal berkaitan dengan tenaga kerja ASEAN menjelang MEA di antaranya implementasi terkait tenaga kerja dalam cetak biru komunitas ASEAN.
Aliran bebas tenaga kerja terampil merupakan bagian dari tiga cetak biru Komunitas ASEAN 2015 yakni ekonomi, sosial budaya dan keamanan politik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014