Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana, I Putu Artha mengimbau pemudik, khususnya yang menggunakan sepeda motor untuk mengutamakan keselamatan, agar bisa sampai di kampung halamannya.

"Patuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas, jangan membawa muatan terlalu banyak sehingga mengganggu keseimbangan kendaraan," katanya, saat memantau arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk, bersama Muspida Jembrana, Kamis.

Kepada pemudik sepeda motor yang sedang antri, ia mengatakan, pihaknya ingin mereka selamat sampai di tujuan, dan bisa merayakan lebaran bersama keluarga.

"Segala aturan yang diterapkan bapak-bapak kepolisian maupun pelabuhan, adalah untuk keselamatan pemudik. Saya harap saudara semua mematuhinya," ujarnya.

Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Wahyudi Susianto saat menerima Artha mengatakan, pada hari yang sama, jumlah kendaraan roda empat yang mudik tahun ini mengalami kenaikan dibandingkan lebaran sebelumnya.

"Untuk sepeda motor justru mengalami penurunan, tapi kami tetap waspada dengan perkiraan arus puncak mudik akan terjadi hari jumat hingga sabtu," katanya.

Dari sisi antrian, menurutnya, tahun ini kendaraan berbagai jenis relatif lebih cepat diangkut dengan kapal, sehingga pada siang hari suasana Pelabuhan Gilimanuk tampak normal seperti hari-hari biasa.

Lancarnya arus mudik hingga hari kamis ini, diakui oleh Wahyuni, salah seorang pemudik dengan tujuan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Tahun lalu saya juga pulang lebaran kurang empat hari seperti sekarang. Dulu antrinya panjang, sekarang bisa lebih cepat naik kapal," katanya.

Menurut Kapolres Jembrana, AKBP Harry Hariadi, pengalihan jalur kendaraan dengan memecah mobil pribadi dan sepeda motor, cukup mempengaruhi kelancaran arus mudik.

"Untuk mobil pribadi, kami arahkan ke jalur alternatif lewat jalan kampung tembus dekat parkir manuver pelabuhan, sementara sepeda motor tetap menggunakan jalan raya utama. Pantauan kami, sampai saat ini pola itu efektif mengurangi kemacetan," katanya.

Pemisahan jalur dua jenis kendaraan pemudik ini juga dilakukan saat antri di loket tiket, serta di dalam pelabuhan sebelum masuk ke kapal.

"Mudah-mudahan pola ini bisa berjalan lancar, hingga puncak arus mudik. Kalau tidak kami atur seperti ini, bisa-bisa terjadi penumpukan kendaraan berbagai jenis di satu lokasi, yang membuat suasana kian semrawut," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014