Denpasar (Antara Bali) - Perum Bulog Divisi Regional Bali baru berhasil membeli sebanyak 2.164 ton beras hasil panenan petani di daerah ini pada musim panen April hingga awal Juli 2014, sebagai tambahan persediaan beras untuk stok nasional.

"Kami relatif sedikit membeli beras petani, karena harga di pasaran jauh lebih tinggi dari ketentuan pemerintah, sehingga petani bebas menjual ke pasaran," kata Kabid Pelayanan Publik Perum Bulog Divisi Regional Bali, Dadang Kosasih di Denpasar Rabu.

Ia mengatakan petani bebas memperdagangkan gabah atau beras hasil produksinya ke pasaran, tentu dengan harga yang lebih baik, sehingga tidak harus menjual ke Bulog. Namun yang penting petani tidak terlalu dirugikan sehinggga bebas menjual matadagangannya.

Selain Bulog juga ada sekitar 123 unit lembaga usaha ekonomi perdesaan (LUEP) dengan modal usaha yang diberikan pemerintah sebesar Rp29 miliar, mampu membeli gabah yang dihasilkan petani setempat dengan harga yang wajar.

Dadang Kosasih menambahkan bahwa Bali menjadi daerah kunjungan wisata, bermunculan usaha kuliner dalam menyongsong masyarakat dalam dan luar negeri yang melakukan liburan di daerah ini, tentu banyak memerlukan beras dengan harga yang melebihi harga patokan pemerintah.

Harga gabah hasil produksi petani Bali, misalnya rata-rata Rp4.200 per kg gabah kering panen, jauh di atas harga yang ditetapkan pemerintah Rp3.300 per kg, sehingga Bulog tidak wajib membeli beras salah satu kebutuhan pokok masyarakat tersebut.

Jika harga gabah atau beras di pasaran di bawah harga patokan yang ditetapkan pemerintah, Bulog wajib membelinya untuk mengangkat harga sehingga petani tidak dirugikan, maupun tidak terlalu memberatkan konsumen, katanya.

Ia menyebutkan Bulog Bali memerlukan sekitar 2.600 ton beras setiap bulan, dimanfaatkan untuk memperlancar program pemerintah yakni meralisasikan beras untuk masyarakat miskin atau Raskin sebanyak 2.300 ton per bulan dan 300 ton lagi memenuhi permintaan dari TNI.

Sedikit pengadaan beras di daerah ini tidak masalah, karena Bali dalam memenuhi keperluan masyarakat berkekurangan dan TNI disamping hasil pengadaan juga mendatangkan dari luar daerah terutama dari Jawa Timur.

Bali dalam memenuhi permintaan akan beras untuk program raskin sepenuhnya mendatangkan dari daerah lain terutama datang dari Jawa Timur sekitar 16.753 ton selama 2014 hingga awal Juli, disamping hasil pembelian Bulog kepada petani setempat.

Ia mengatakan, pihaknya dalam merealisasikan beras untuk masyarakat kurang mampu (Raskin) untuk masyarakat di Bali sudah mencapai 18.756 ton atau 91,74 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 20.433 ton hingga 15 Juli 2014. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014