Singaraja (Antara Bali) - Peternak sapi di Kabupaten Buleleng, Bali utara, meraih sukses berkat kegigihan dan keuletannya dalam mengembangkan ternak sapi yang awalnya dari usaha kecil-kecilan.

"Bisnis ternak sapi ini saya mulai tahun 2008 dengan memiliki empat ekor sapi saja dan saya terus mengembangkan usaha ini hingga kini memiliki 80 ekor sapi," kata Made Kantra salah seorang peternak sapi di Singaraja, Senin.

Ia mengatakan, dengan memiliki lahan seluas setengah hektare mampu menampung sebanyak 80 ekor sapi yakni dari anakan hingga sapi potong yang sudah siap dijual.

"Untuk Sapi yang dibudidayakan adalah jenis sapi bali," ujarnya.

Pakan yang diberikan adalah rumput gajah dan dedak jagung, rumput gajah ditanam di kebun sendiri dan "dedak" jagung didatangkan dari Jawa.

Made Kantra menuturkan mulanya pembelian bibit dilakukan pada masyarakat sekitar, kemudian melakukan penggemukan. Namun sekarang sudah membuat bibit sapi sendiri dengan kualitas unggul.

Sapi akan dipanen ketika berumur 4-5 tahun dan dengan pemberian makan yang cukup berat sapi bisa mencapai 400 kilogram. dengan semakin berkembangnya usaha setiap tahunnya 20-23 ekor sapi sudah mampu dikirim untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Harga sapi biasanya akan menjadi mahal ketika menjelang hari Idul Fitri mencapai Rp40.000 per kilogram hidup dan pada hari-hari biasa hanya Rp30.000-Rp35.000 per kilogram.

Banyak keuntungan yang diperoleh dari pengembangan sapi bali itu, mulai dari daging hingga kotorannya dapat dimanfaatkan. (SRW/ADT)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014