Bangli (Antara Bali) - Jatah calon pegawai negeri sipil daerah  (CPNSD) Kabupaten Bangli pada 2010 dipertanyakan oleh anggota Dewan Perwakilan Raykat (DPRD) setempat.

"Jika dilihat dari frekuensi pekerjaan dengan jumlah pegawai yang ada memang tidak sebanding karena Pemkab Bangli sudah kelebihan  pegawai. Apalagi saat ini banyak ada tenaga kontrak dan honorer kok masih ada yang mengusulkan jatah perekrutan CPNSD," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Bangli I Made Natis di Bangli, Jumat.

Berkaca dari kondisi keuangan daerah yang ada, kata Natis, saat ini sudah habis tersedot untuk pemenuhan kebutuhan belanja pegawai. "Kondisi APBD Bangli 70  persen habis untuk belanja pegawai, dan tak bisa dihindari banyak kegiatan lainnya untuk rakyat tak bisa dilaksanakan karena dana habis," katanya.

Ia mengakui, kalau saat ini untuk gaji PNS bersumber dari DAU ( dana alokasi umum) pusat, tetapi tunjangan lain-lainnya masih membebani APBD Bangli. "Aneh memang kajiannya, kenapa hal ini sampai terjadi," ucapnya.

Hal senada diungkapkan anggota DPRD lainnya I Wayan Subagan yang menilai kebijakan yang diambil pemerintah setempat saat ini sangat lucu.

"Kondisi Bangli yang sudah kelebihan pegawai ditambah lagi  jumlah pegawai tidak tetap daerah (PTTD) yang terus menerus membengkak, justru Kabupaten Bangli kembali berjuang ke pusat untuk mendapatkan jatah  pengadaan CPNSD. Ini aneh dan lucu," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Bangli Hotnauli Monthe mengatakan bahwa pada 2010 ini, Bangli mendapatkan jatah perekutan CPNSD dari pusat sebanyak 209 orang.

"Kami baru pegang petunjuk prinsip dari pusat dan untuk tahun ini Bangli mendapat jatah sebanyak 209 orang" katanya.

Adapun formasi yang dibutuhkan, kata Hotnauli, untuk tenaga kesehatan sebanyak 63 orang, tenaga guru sebanyak 94 orang dan  tenaga teknis lainnya sebanyak 52 orang.

"Untuk penjatahan ini kemungkinan bisa bertambah, karena saat ini masih proses pengusulan, " ujar dia.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010