Pengamat Sebut Lembaga Survei Bajak Demokrasi

Jumat, 11 Juli 2014 14:01 WIB

Jakarta (Antara Bali) - Pengamat politik UIN Sunan Kalijaga Iswandi Syahputra menilai lembaga survei telah membajak demokrasi Indonesia dengan hasil hitung cepat pada pemilihan kepala daerah, legislatif, maupun presiden.

"Mereka ini yang sebenarnya membajak demokrasi. Sistem demokrasi kita sudah mengatur hitungan KPU yang sah. Jangan arogan merampas kewenangan KPU. Serahkan semua soal penghitungan suara pada KPU. Biarkan mereka bekerja dengan tenang," kata Iswandi di Jakarta, Jumat.

Menurut Iswandi, sistem hitung cepat bisa salah namun tidak boleh bohong.

"Karena itu hasil hitung cepat bisa saja benar tapi tidak akurat atau bisa saja hasilnya tidak benar dan tidak akurat," katanya.

Iswandi mencontohkan hitung cepat pada pilpres 2004 oleh lembaga tertentu menyebutkan pemenang yang ternyata berbeda dengan hitungan resmi KPU.(WDY)

Pewarta: Oleh Zul Sikumbang

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

Koster-Ace menang versi hitung cepat KPU

Kamis, 28 Juni 2018 13:29

Besok Pembuktikan Akurasi Hitung Cepat

Kamis, 17 Juli 2014 20:56

Hitung Cepat RRI Bagian dari Jurnalistik

Rabu, 16 Juli 2014 20:38
Terpopuler