Gianyar (Antara Bali) - Badan Nasional Narkotika (BNN) melibatkan pelawak Cedil dan kawan-kawan untuk menyosialisasikan antinarkoba di Kabupaten Gianyar, Bali.
"Kami melibatkan Cedil Cs agar masyarakat tidak takut dengan masalah narkoba," kata Kepala BNN Kabupaten Gianyar, I Made Pastika, Selasa.
Menurut dia, pertunjukan Cedil Cs merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional (HANI) yang dipusatkan di wantilan Penataran Sasih, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.
Dia berharap dengan hadirnya Cedil Cs program rehabilitasi bisa berjalan secara maksimal, di samping bisa mengajak masyarakat tidak takut permasalahan dalam keluarga utamanya soal narkoba.
Di lain pihak, Pastika menegaskan bahwa peringatan Hari Anti-Narkotika Indonesia bertujuan meningkatkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk meneruskan dan mengembangkan pembangunan berwawasan Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Guna memperluas gaung HANI ke seluruh pelosok agar masyarakat mengenal, mengingat, dan meresapi arti penting untuk menghindari penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Dalam serangkaian HANI dilakukan kegiatan meliputi tes urine terhadap personel TNI/Polri, instansi pemerintahan, dan pelajar.
"Selain itu dilakukan sosialisasi P4GN. Kami juga memberikan biaya pengobatan gratis bagi pencandu untuk dikirim ke rumah sakit rehabilitasi yang ada di Makassar dan Lido (Bogor). Jika ada pecandu atau keluarganya yang berkenan untuk mendapatkan rehabilitasi, kami akan memfasilitasi dengan menanggung biaya pengobatannya," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami melibatkan Cedil Cs agar masyarakat tidak takut dengan masalah narkoba," kata Kepala BNN Kabupaten Gianyar, I Made Pastika, Selasa.
Menurut dia, pertunjukan Cedil Cs merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional (HANI) yang dipusatkan di wantilan Penataran Sasih, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.
Dia berharap dengan hadirnya Cedil Cs program rehabilitasi bisa berjalan secara maksimal, di samping bisa mengajak masyarakat tidak takut permasalahan dalam keluarga utamanya soal narkoba.
Di lain pihak, Pastika menegaskan bahwa peringatan Hari Anti-Narkotika Indonesia bertujuan meningkatkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk meneruskan dan mengembangkan pembangunan berwawasan Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Guna memperluas gaung HANI ke seluruh pelosok agar masyarakat mengenal, mengingat, dan meresapi arti penting untuk menghindari penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Dalam serangkaian HANI dilakukan kegiatan meliputi tes urine terhadap personel TNI/Polri, instansi pemerintahan, dan pelajar.
"Selain itu dilakukan sosialisasi P4GN. Kami juga memberikan biaya pengobatan gratis bagi pencandu untuk dikirim ke rumah sakit rehabilitasi yang ada di Makassar dan Lido (Bogor). Jika ada pecandu atau keluarganya yang berkenan untuk mendapatkan rehabilitasi, kami akan memfasilitasi dengan menanggung biaya pengobatannya," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014