Gianyar (Antara Bali) - Sejumlah rumah perajin di daerah perbatasan Banjar Seseh dan Banjar Mukti, Singapadu, Kabupaten Gianyar, Bali, terendam air akibat saluran air tersumbat.

"Air yang masuk ke rumah-rumah keluarga itu mengganggu aktivitas masyarakat setempat yang sebagian besar menekuni usaha industri kerajinan perak," kata salah seorang masyarakat setempat Wayan Suwena, Senin.

Ia mengaku, selama dua hari terakhir tidak melakukan aktivitas, padahal banyak pesanan yang diterimanya.

"Proses produksi agak terganggu karena air sampai masuk rumah, tempat kerja" ujar Suwena.

Ia menjelaskan, biasanya dalam sebulan, menghabiskan  bahan baku satu  kilogram  perak mampu menghasilkan ratusan ragam perhiasan dalam berbagai rancang bangun.

Perhiasan tersebut mulai dari gelang, cincin, anting-anting dan aneka perhiasan yang sangat diminati konsumen dalam dan luar negeri.

"Akibat selama dua hari tidak bekerja, target untuk menyelesaikan satu kilogram perak dalam sebulan  tak tercapai, dan sudah pasti produksi kami merosot," ujar Wayan Suwena.

Ia menjelaskan, bahan baku satu kilogram  perak dibeli seharga Rp 6 Juta, kemudian setelah dijadikan aneka jenis perhiasan laku senilai Rp10 juta.

Selisih Rp4 juta itu penghasilan kotor sebelum dikurangi ongkos tukang dan biaya lainnya, sehingga penghasilan bersih setiap bulan tidak lebih dari Rp2 juta, ujarnya.

Biasanya, usai proses produksi, kata Suwena, pihaknya langsung menjual ke pemilik "art shop" yang menjual kerajinan dari perak ini. "Selama ini lancar, tetapi karena cuaca produksi kami tersendat, "ujarnya.

Warga lainnya, I Putu Widiantara dan I Ketut Tantra juga mengeluhkan hal yang sama.

Padahal terowongan sudah diperbaiki oleh petugas dari Dinas Pekerjaan Umum, tetapi masih saja kurang tinggi sehingga air meluap ke jalanan terus masuk ke rumah penduduk.

Terkait permasalahan itu, lanjut Widiantara  berharap kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar melakukan perbaikan ulang pada perbatasan Banjar Seseh dan Banjar Mukti, Singapadu, Sukawati.

Sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) rumahnya terendam banjir, hal  terjadi setiap musim hujan turun, jelasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010