Bangli (Antara Bali) - Perajin akar bambu di Kabupaten Bangli, Bali dalam beberapa minggu belakangan ini mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan baku untuk menghasilkan cindera mata yang unik dan menarik.

"Akar bambu yang disulap menjadi karya seni tinggi laris sebagai matadagangan ekspor," kata seorang perajin khusus akar bambu dari Kabupaten Bangli Kadek Sudanco, Minggu.

Ia mengatakan, berbagai karya seni dapat diciptakan dari bahan akar bambu, seperti patung bebek, topeng (tapel) menyerupai wajah manusia, asbak, dan berbai kerajinan lainnya.

Semua cindera mata itu memiliki nilai seni yang unik dan alami sehingga permintaan konsumen menjadi sangat tinggi.

Namun belakangan ini akar bambu sulit didapatkan, apalagi tidak semua akar bambu dapat dijadikan bahan baku membuat aneka jenis cindera mata.

Kadek Sudanco menambahkan, tidak semua akar bambu bisa dipahat, sebab akar bambu yang digunakan aneka jenis cindera mata itu harus yang sudah berumur tua, memiliki ukuran yang cukup dan kualitasnya baik.

Akar bambu yang baik itu biasanya berasal dari perkebunan, yang rumpun bambunya sengaja dimusnahkan untuk pembangunan vila atau kepentingan lainnya.

Bahkan pembeli sering kali langsung dari ke Bangli, untuk selanjutnya diekspor, padahal sebelumnya jenis matadangan ini pemasarannya bersifat lokal.

Harga yang ditawarkan bervariasi sesuai bentuk, ukuran dan mutunya yang bervariasi mulai dari Rp150.000 hingga jutaan rupiah, ujar Kadek Sudanco. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014