Denpasar (Antara Bali) - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) mempersempit ruang penyebaran kampanye hitam menjelang Pemilu Presiden 2014 melalui internet.

"Namun yang bisa kami lakukan adalah dengan mendeteksi kata-kata yang mengandung unsur kampanye hitam. Sama halnya dengan kami memfilter pornografi," kata Executif General Manager Divisi Telkom Timur, Iskriono Widiarjanto di Denpasar, Selasa.

Ia mengaku tidak mudah mencegah kampanye hitam melalui dunia maya secara teknis, apalagi biasanya penyebarannya melalui situs jejaring sosial.

"Selama ini kampanye hitam dilakukan melalui Facebook, Tweeter, dan jejaring sosial lainnya. Pencegahannya hanya bisa dilakukan pemilik akun jejaring sosial," ujarnya ditemui seusai peluncuran "Wifi Corner" itu.

Sementara itu, untuk mencegah terjadinya kampanye hitam melalui situs-situs tertentu, pihaknya hanya bisa menyaringnya melalui kata kunci.

"Yang kami lakukan pun tidak maksimal dan butuh waktu lama karena sekarang ini pemilik situs sudah pintar, sehingga mereka menghindari kata-kata berbau kampanye hitam," ucap Iskriono.

Pihaknya pun hanya bisa mengimbau pengguna internet untuk tidak terpengaruh dengan kampanye hitam melalui situs-situs tertentu.

"Secara nonteknis, kami pun meminta bantuan aparat dan pengawas pemilu agar jangan sampai ada kampanye hitam melalui internet," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan situs-situs tertentu yang selama ini memublikasikan konten bernada hasutan agar tidak memilih salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu.

Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (WDY)

Pewarta: Oleh M. Irfan Ilmie

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014