Jakarta (Antara Bali) - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat membuka pameran
Gelar Sepatu, Kulit dan Fesyen 2014 di Hall A Jakarta Convention Center,
Senayan, Rabu.
"Saya memberikan apresiasi kepada para asosiasi yang merupakan mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan industri tekstil dan alas kaki nasional," kata Menperin saat memberikan sambutan.
Ia mengatakan, industri tekstil dan alas kaki merupakan komoditi andalan industri manufaktur karena banyak menyerap tenaga kerja, mampu memenuhi kebutuhan sandang dalam negeri dan penyumbang devisa ekspor non migas yang cukup signifikan.
Menurut dia, nilai ekspor produk tekstil pada 2013 mencapai 12,68 miliar dollar AS, demikian juga dengan produk alas kaki yang mencapai 3,86 miliar dollar AS.
"Selain nilai ekspor yang cukup besar, surplus neraca perdagangan produk tekstil dalam lima tahun terakhir secara rata-rata mencapai 4,5 miliar dollar AS per tahun dan industri alas kaki mencapai 2 miliar dollar AS per tahun," ujarnya.
Dengan nilai ekspor sebesar itu, Indonesia mampu memenuhi sekitar 1,8 persen kebutuhan dunia akan produk tekstil dan memenuhi sekitar tiga persen kebutuhan dunia akan produk alas kaki.
"Kedua kelompok industri tersebut juga menyerap banyak tenaga kerja, di mana untuk industri tekstil, tenaga kerja yang terlibat berkisar 1,55 juta orang. Sementara industri alas kaki, tenaga kerja yang terlibat mencapai 750 ribu orang," katanya.
Pameran yang mengambil tema "Buatan Indonesia Kebanggaan untuk Dunia" ini digelar di Hall A Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada 28--31 Mei 2014 dengan 168 stand yang dapat dikunjungi.
Sementara itu, pameran ini juga didukung oleh Asosiasi Persepatuan Indonesia, Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia dan Asosiasi Barang Jadi Kulit Indonesia.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya memberikan apresiasi kepada para asosiasi yang merupakan mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan industri tekstil dan alas kaki nasional," kata Menperin saat memberikan sambutan.
Ia mengatakan, industri tekstil dan alas kaki merupakan komoditi andalan industri manufaktur karena banyak menyerap tenaga kerja, mampu memenuhi kebutuhan sandang dalam negeri dan penyumbang devisa ekspor non migas yang cukup signifikan.
Menurut dia, nilai ekspor produk tekstil pada 2013 mencapai 12,68 miliar dollar AS, demikian juga dengan produk alas kaki yang mencapai 3,86 miliar dollar AS.
"Selain nilai ekspor yang cukup besar, surplus neraca perdagangan produk tekstil dalam lima tahun terakhir secara rata-rata mencapai 4,5 miliar dollar AS per tahun dan industri alas kaki mencapai 2 miliar dollar AS per tahun," ujarnya.
Dengan nilai ekspor sebesar itu, Indonesia mampu memenuhi sekitar 1,8 persen kebutuhan dunia akan produk tekstil dan memenuhi sekitar tiga persen kebutuhan dunia akan produk alas kaki.
"Kedua kelompok industri tersebut juga menyerap banyak tenaga kerja, di mana untuk industri tekstil, tenaga kerja yang terlibat berkisar 1,55 juta orang. Sementara industri alas kaki, tenaga kerja yang terlibat mencapai 750 ribu orang," katanya.
Pameran yang mengambil tema "Buatan Indonesia Kebanggaan untuk Dunia" ini digelar di Hall A Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada 28--31 Mei 2014 dengan 168 stand yang dapat dikunjungi.
Sementara itu, pameran ini juga didukung oleh Asosiasi Persepatuan Indonesia, Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia dan Asosiasi Barang Jadi Kulit Indonesia.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014