Negara (Antara Bali) - Pedangkalan sungai di Kabupaten Jembrana, sebagai akibat pembuangan sampah sembarangan dari warga sekitar sungai, mengganggu suplai air untuk pertanian.
"Dampak pendangkalan sungai akibat sampah, tidak hanya banjir dan penyakit, tapi juga terhadap aliran air untuk pertanian," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Jembrana, I Wayan Darwin, di Negara, Selasa.
Menurutnya, akibat endapan sampah, khususnya yang di dasar sungai, menyebabkan aliran air menyempit, sehingga mengurangi debit air ke saluran irigasi sawah di hilir sungai.
Meskipun masyarakat belum sepenuhnya sadar untuk tidak membuang sampah ke sungai, ia mengaku, tidak putus asa memberikan pemahaman kepada mereka, termasuk dengan memasang papan larangan membuang sampah ke sungai.
"Dengan pemahaman yang terus dilakukan, harapan kami akan muncul budaya malu untuk membuang sampah ke sungai, dan masyarakat di sepanjang sungai bisa ikut menjaga serta mengawasi kebersihannya," ujarnya.
Saat ini untuk membersihkan sampah maupun endapan di sungai, ia mengaku, baru memiliki tiga petugas yang khusus menjaga aliran sungai di Kota Negara.
Menurutnya, jumlah petugas tersebut masih kurang, sehingga dalam APBD Perubahan 2014 ini, akan mengusulkan penambahan petugas tersebut, sehingga tugas membersihkan sungai lebih maksimal.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014