Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi I DPRD Bali Ketut Tama Tenaya mengaku kecewa pencairan dana bantuan sosial (bansos) ditunda setelah pemilu presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014.

"Saya kecewa bansos kepada masyarakat akan cair setelah pemilu presiden dan wakil presiden. Padahal warga sudah mengerjakan pembangunan infrastruktur tersebut sesuai proposal, bahkan masyarakat rela menalangi dananya terlebih dahulu," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan semestinya dana tersebut harus sudah dicairkan mulai Maret, karena ada imbauan dari pusat, maka dana pencairan dana tersebut ditunda.

"Padahal dana itu tidak ada kaitannya dengan politik, sebab dana bansos yang bersumber dari APBD tersebut memang murni untuk pembangunan," katanya.

Tama Tenaya mengatakan masyarakat Bali dalam menyikapi politik dan demokrasi kini sudah semakin cerdas. Mereka sudah pandai memilah antara kepentingan politik dan pembangunan.

"Walau sudah diberi bansos misalnya, belum tentu masyarakat mudah diarahkan untuk kepentingan politik tertentu. Sebab masyarakat sudah tahu bahwa bansos tersebut bersumber dari APBD," katanya.

Hal senada juga dikatakan anggota DPRD Bali Ida Bagus Putu Parta, bahwa pihaknya juga kecewa pencairan bansos ditunda setelah pilpres.

"Saya kecewa dengan pemerintah terkait penundaan bansos tersebut. Memang saya dengar ada surat pemberitahuan ke daerah dari KPK, agar bansos di tunda pencairannya," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014